visitaaponce.com

Tiga Petenis Tiongkok Akhiri Penantian 86 Tahun di Prancis Terbuka

Tiga Petenis Tiongkok Akhiri Penantian 86 Tahun di Prancis Terbuka
Petenis Tiongkok Wu Yibing(AFP/COREY SIPKIN)

DUA belas bulan lalu, Wu Yibing nyaris pensiun setelah mengalami cedera di turnamen tenis lapangan tanah liat papan bawah di Italia setelah hanya mendapatkan bayaran sebesar 530 euro.

Namun, setahun kemudian, petenis berusia 23 tahun itu merupakan petenis putra Tiongkok dengan peringkat tertinggi, 29 dunia, dan akan memimpin pasukan 'Negeri Tirai Bambu' di Prancis Terbuka sekaligus mengakhiri penantian 86 tahun bagi petenis putra Tiongkok untuk tampil di turnamen Grand Slam lapangan tanah liat itu.

Di Roland Garros, Wu akan didampingi oleh Zhang Zhizhen dan petenis kualifikasi Shang Juncheng. Ketiganya juga telah tampil di Australia Terbuka, Januari lalu.

Baca juga : Zhang Cetak Sejarah di Prancis Terbuka

"Kegembiraan di Tiongkok mengenai adanya petenis putra di tenis papan atas dunia sangat luar biasa. Media Tiongkok juga ramai memberitakan performa mereka," ujar Wakil Presiden Eksekutif ATP Alison Lee.

Kho Sin Khie, anak petani terong, dan mahasiswa Cambridge Choy Wai Chuen merupakan petenis putra Tiongkok terakhir yang tampil di Prancis Terbuka pada 1937.

Berada di bawah bayang-bayang petenis putri Tiongkok, Wu dan Zhang banyak menorehkan rekor untuk tenis putra Tiongkok.

Baca juga : Shang Juncheng Cetak Sejarah di Australia Terbuka

Wu merupakan petenis putra Tiongkok pertama yang melaju ke putaran ketiga Amerika Serikat (AS) Terbuka pada 2022 sebelum dihentikan oleh juara bertahan Daniil Medvedev.

Dia pun menanggapi popularitasnya dengan bercanda.

"Saya rasa saya cukup ganteng," jawab Wu ketika diberi tahu bahwa dia banyak dibicarakan di media sosial Tiongkok.

Baca juga : Petenis Tiongkok Wu Yibing Lanjutkan Sensasi di AS Terbuka

Awal tahun ini, Wu menjadi petenis Tiongkok pertama yang memenangkan gelar ATP di Dallas.

Berbeda dengan bayaran minim yang dia dapat saat tampil di Italia tahun lalu, Wu dipastikan mendapatkan bayaran 69 ribu euro dengan hanya bermain di putaran pertama Roland Garros.

Wu, yang merupakan juara AS Terbuka junior pada 2017 banyak absen selama tiga tahun antara Maret 2019 dan Januari 2022 akibat cedera siku, punggung, bahu, dan pergelangan tangan. Lockdown covid-19 juga membuat dirinya semakin menderita.

Baca juga : Wu Yibing Jadi Petenis Putra Tiongkok yang Menang di Turnamen Grand Slam Sejak 1959

Namun, dia berhasil bangkit dengan cepat. Berperingkat 1.869 pada Maret 2022, pada April tahun ini, Wu mencapai peringkat tertingginya, 55 dunia.

Wu memenangkan laga ATP pertamanya di lapangan tanah liat di Roma, pekan lalu dan menambahkan dua lagi di Jenewa pada pekan ini sebelum terhenti di babak perempat final.

Adapun, Zhang, 26, yang saat ini berperingkat 70 dunia masih gagal menang di tiga penampilannya di turnamen Grand Slam.

Baca juga : Jadwal Asian Games 2022 Hari Ini, Final Wushu Nangun dan Nandao

AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU--Petenis Tiongkok Zhang Zhizhen

Dia tersingkir di babak penyisihan Prancis Terbuka 2021. Namun, di Madrid Masters, tampil dari babak penyisihan, Zhang mengalahkan tiga petenis peringkat 30 dunia secara beruntun, Denis Shapovalov, Cameron Norrie, dan Taylor Fritz, untuk mencapai babak perempat final.

Prestasi itu menjadikan Zhang petenis putra Tiongkok pertama yang mencapai babak delapan besar turnamen Masters.

Baca juga : Jadwal Asian Games 2022 Hari Ini, Final Wushu, Skateboard, Rowing

Zhang menjadi petenis putra Tiongkok pertama yang menembus peringkat 100 besar dunia pada Oktober 2022 setelah menjadi petenis putra Tiongkok pertama yang melaju ke babak utama Wimbledon.

Pada Kamis (25/5), Shang, yang akrab dipanggil Jerry karena kegemarannya menonton Tom and Jerry juga berhasil melaju ke putaran utama Prancis Terbuka.

AFP/WILLIAM WEST--Petenis Tiongkok Shang Juncheng

Baca juga : Kalahkan Ruud di Putaran Kedua AS Terbuka, Zhang Cetak Sejarah

Petenis berusia 18 tahun, yang berperingkat 200 dunia, mengalahkan petenis veteran asal Argentina Renzo Olivo di laga kualifikasi pamungkas.

Meski berhasil melaju ke putaran utama Prancis Terbuka, Wu, Zhang, dan Shang masih jauh untuk menyamai prestasi rekan senegaranya mereka, Li Na.

Li merupakan petenis putri Tiongkok pertama yang menjadi juara Grand Slam ketika menjadi juara di Prancis Terbuka pada 2011. Dia kemudian memenangkan gelar Grand Slam keduanya di Australia Terbuka 2014. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat