Tiga Petenis Tiongkok Akhiri Penantian 86 Tahun di Prancis Terbuka
![Tiga Petenis Tiongkok Akhiri Penantian 86 Tahun di Prancis Terbuka](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/9796b729a73ed43015b57ee62ee95522.jpg)
DUA belas bulan lalu, Wu Yibing nyaris pensiun setelah mengalami cedera di turnamen tenis lapangan tanah liat papan bawah di Italia setelah hanya mendapatkan bayaran sebesar 530 euro.
Namun, setahun kemudian, petenis berusia 23 tahun itu merupakan petenis putra Tiongkok dengan peringkat tertinggi, 29 dunia, dan akan memimpin pasukan 'Negeri Tirai Bambu' di Prancis Terbuka sekaligus mengakhiri penantian 86 tahun bagi petenis putra Tiongkok untuk tampil di turnamen Grand Slam lapangan tanah liat itu.
Di Roland Garros, Wu akan didampingi oleh Zhang Zhizhen dan petenis kualifikasi Shang Juncheng. Ketiganya juga telah tampil di Australia Terbuka, Januari lalu.
Baca juga : Zhang Cetak Sejarah di Prancis Terbuka
"Kegembiraan di Tiongkok mengenai adanya petenis putra di tenis papan atas dunia sangat luar biasa. Media Tiongkok juga ramai memberitakan performa mereka," ujar Wakil Presiden Eksekutif ATP Alison Lee.
Kho Sin Khie, anak petani terong, dan mahasiswa Cambridge Choy Wai Chuen merupakan petenis putra Tiongkok terakhir yang tampil di Prancis Terbuka pada 1937.
Berada di bawah bayang-bayang petenis putri Tiongkok, Wu dan Zhang banyak menorehkan rekor untuk tenis putra Tiongkok.
Baca juga : Shang Juncheng Cetak Sejarah di Australia Terbuka
Wu merupakan petenis putra Tiongkok pertama yang melaju ke putaran ketiga Amerika Serikat (AS) Terbuka pada 2022 sebelum dihentikan oleh juara bertahan Daniil Medvedev.
Dia pun menanggapi popularitasnya dengan bercanda.
"Saya rasa saya cukup ganteng," jawab Wu ketika diberi tahu bahwa dia banyak dibicarakan di media sosial Tiongkok.
Baca juga : Petenis Tiongkok Wu Yibing Lanjutkan Sensasi di AS Terbuka
Awal tahun ini, Wu menjadi petenis Tiongkok pertama yang memenangkan gelar ATP di Dallas.
Berbeda dengan bayaran minim yang dia dapat saat tampil di Italia tahun lalu, Wu dipastikan mendapatkan bayaran 69 ribu euro dengan hanya bermain di putaran pertama Roland Garros.
Wu, yang merupakan juara AS Terbuka junior pada 2017 banyak absen selama tiga tahun antara Maret 2019 dan Januari 2022 akibat cedera siku, punggung, bahu, dan pergelangan tangan. Lockdown covid-19 juga membuat dirinya semakin menderita.
Baca juga : Wu Yibing Jadi Petenis Putra Tiongkok yang Menang di Turnamen Grand Slam Sejak 1959
Namun, dia berhasil bangkit dengan cepat. Berperingkat 1.869 pada Maret 2022, pada April tahun ini, Wu mencapai peringkat tertingginya, 55 dunia.
Wu memenangkan laga ATP pertamanya di lapangan tanah liat di Roma, pekan lalu dan menambahkan dua lagi di Jenewa pada pekan ini sebelum terhenti di babak perempat final.
Adapun, Zhang, 26, yang saat ini berperingkat 70 dunia masih gagal menang di tiga penampilannya di turnamen Grand Slam.
Baca juga : Jadwal Asian Games 2022 Hari Ini, Final Wushu Nangun dan Nandao
AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU--Petenis Tiongkok Zhang Zhizhen
Dia tersingkir di babak penyisihan Prancis Terbuka 2021. Namun, di Madrid Masters, tampil dari babak penyisihan, Zhang mengalahkan tiga petenis peringkat 30 dunia secara beruntun, Denis Shapovalov, Cameron Norrie, dan Taylor Fritz, untuk mencapai babak perempat final.
Prestasi itu menjadikan Zhang petenis putra Tiongkok pertama yang mencapai babak delapan besar turnamen Masters.
Baca juga : Jadwal Asian Games 2022 Hari Ini, Final Wushu, Skateboard, Rowing
Zhang menjadi petenis putra Tiongkok pertama yang menembus peringkat 100 besar dunia pada Oktober 2022 setelah menjadi petenis putra Tiongkok pertama yang melaju ke babak utama Wimbledon.
Pada Kamis (25/5), Shang, yang akrab dipanggil Jerry karena kegemarannya menonton Tom and Jerry juga berhasil melaju ke putaran utama Prancis Terbuka.
AFP/WILLIAM WEST--Petenis Tiongkok Shang Juncheng
Baca juga : Kalahkan Ruud di Putaran Kedua AS Terbuka, Zhang Cetak Sejarah
Petenis berusia 18 tahun, yang berperingkat 200 dunia, mengalahkan petenis veteran asal Argentina Renzo Olivo di laga kualifikasi pamungkas.
Meski berhasil melaju ke putaran utama Prancis Terbuka, Wu, Zhang, dan Shang masih jauh untuk menyamai prestasi rekan senegaranya mereka, Li Na.
Li merupakan petenis putri Tiongkok pertama yang menjadi juara Grand Slam ketika menjadi juara di Prancis Terbuka pada 2011. Dia kemudian memenangkan gelar Grand Slam keduanya di Australia Terbuka 2014. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
Usai Jadi Juara Prancis Terbuka, Carlos Alcaraz Berencana Buat Tato Menari Eiffel
Juara di Prancis Terbuka, Alcaraz Menggapai Impian Masa Kecil
Carlos Alcaraz Incar Rekor Grand Slam Djokovic Usai Juara di Prancis Terbuka
Carlos Alcaraz Menangkan Gelar Grand Slam Ketiga di Prancis Terbuka 2024
Alcaraz Ingin Menyejajarkan Namanya dengan Para Legenda Tenis Spanyol
Iga Swiatek Raih Gelar Prancis Terbuka Keempat, Kalahkan Jasmine Paolini
Pemerintah Dinilai tidak Serius Tangani Urusan Pangan
Industri Tekstil Dalam Negeri Ambruk Akibat Produk Impor, Penetapan BMAD Dinilai Efektif
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan
Pengamat Minta Pemerintah Hati-hati Tetapkan Aturan Bea Masuk 200 Persen
Bea Cukai dan Polri Ungkap Clandestine Lab Terbesar di Indonesia Milik Jaringan Tiongkok
Sekjen Kemnaker Terinspirasi oleh Pengelolaan SDM Tiongkok
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap