visitaaponce.com

Bebas dari Rasa Sakit, Raducanu Melaju ke Putaran Kedua Australia Terbuka

Bebas dari Rasa Sakit, Raducanu Melaju ke Putaran Kedua Australia Terbuka
Petenis Inggris Emma Raducanu(AFP/David GRAY)

MANTAN juara Amerika Serikat (AS) Terbuka Emma Raducanu merasa 'luar biasa bisa bermain tanpa rasa sakit' setelah menang 6-3 dan 6-2 atas petenis AS Shelby Rogers di putaran pertama Australia Terbuka, Selasa (16/1).

Raducanu mengejutkan dunia tenis ketika ia berjaya di Flushing Meadows pada 2021 sebagai petenis kualifikasi.

Namun, petenis berusia 21 tahun itu merosot ke peringkat 296 setelah absen selama delapan bulan karena cedera pergelangan kaki dan pergelangan tangan.

Baca juga: Carlos Alcaraz Melaju Mulus ke Putaran Kedua Australia Terbuka

Meski begitu, dia menunjukkan penampilan terbaiknya melawan Rogers, yang berada di peringkat 161, dengan mengonversi tiga dari lima break point.

AFP/David GRAY--Petenis AS Shelby Rogers

"Sejujurnya saya tidak tahu apakah saya bisa mencapai tahap ini. Sungguh menakjubkan bisa bermain tanpa rasa sakit," kata Raducanu, seperti disiarkan AFP, Selasa (16/1).

"Saya merasakan sakit begitu lama. Saya bermain sejak sebelum turnamen AS 2022 hingga sebelum operasi."

Baca juga: Swiatek Melaju ke Babak Selanjutnya Australia Terbuka Setelah Kalahkan Sofia Kenin

"Itu sulit karena saya tidak bisa berlatih. Kemudian harus bermain dan bersaing melawan yang terbaik di dunia dengan waktu satu jam sehari, sementara tidak bermain selama dua pekan untuk mencoba menyelesaikan masalah sakit, sangat sulit," lanjutnya.

Raducanu, yang akan menghadapi petenis non-unggulan asal Tiongkok Wang Yafan di babak kedua di Melbourne, mengatakan kondisinya yang harus menjauh dari lapangan membuatnya 'sangat haus' akan kemenangan.

Petenis Inggris itu membandingkan emosinya sekarang dengan kesulitannya di Australia Tebruka tahun lalu, ketika ia kalah di putaran kedua sebelum melewatkan tiga sisa Grand Slam pada 2023.

"Emma yang berjalan di lapangan 12 bulan lalu menjalani operasi pengangkatan kista besar (dari lututnya) sekitar 10 hari sebelumnya," kata Raducanu.

"Saya ke sini dengan menggunakan kursi roda. Saya baru mulai memukul tiga hari sebelum pertandingan. Keseluruhan proses itu sangat menegangkan. Kami tidak yakin apakah saya bisa bermain di sini."

"Sekarang ada lebih banyak ketenangan. Saya pikir saya lebih berkepala dingin. Saya pikir segala sesuatu di sekitar saya telah beres. Saya merasa lebih baik, dan saya tidak lagi mengatakan suka dan duka. Hanya saja lebih merupakan keseimbangan," imbuhnya.

Raducanu, yang dikritik karena memangkas dan mengganti tim kepelatihannya, telah bersatu kembali dengan pelatih masa kecilnya Nick Cavaday, yang bersamanya di Australia.

"Senang rasanya bisa bersama Nick. Saya sudah mengenalnya sejak saya masih kecil, merasa sangat nyaman. Semua aspek dalam hidup saya, saya merasa tenang dan tenteram," ungkap Raducanu.

"Tentunya ketika Anda kembali setelah delapan bulan, setelah menjalani tiga kali operasi, Anda sungguh bersyukur bisa bergerak bebas," pungkasnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat