visitaaponce.com

Pemuda dan Hubungan Diplomatik ASEAN Masa Depan

Pemuda dan Hubungan Diplomatik ASEAN Masa Depan
Ilustrasi mI(MI/Duta)

SETELAH sukses di serangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 di Labuan Bajo, NTT, Mei lalu, Indonesia kembali memegang amanah untuk menjadi tuan rumah KTT Ke-43 ASEAN yang dilaksanakan di Bogor dan Jakarta. Upaya untuk membangun masyarakat global yang inklusif dan progresif demi tercapainya ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia tercermin melalui tema yang diusung, yaitu <i>ASEAN matters: epicentrum of growth<p>.

Agenda KTT Ke-43 bulan ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan  kegiatan beberapa bulan sebelumnya di Labuan Bajo. Tidak hanya dihadiri 11 negara anggota, kali ini KTT ASEAN dihadiri 11 negara tambahan. Beberapa di antaranya negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, Jepang, dan Tiongkok. Tentu saja itu merupakan peluang emas ASEAN dalam meningkatkan ekonomi dan persahabatan antarnegara.

 

Pentingnya peran pemuda

Setelah melihat sejumlah kepala negara yang hadir di konferensi ini, akan sangat menarik untuk mengamati bagaimana persahabatan mereka berperan dalam hubungan diplomatik antarnegara. Dengan  berkaca pada hal tersebut, para pemuda ASEAN perlu mempersiapkan diri mereka untuk kesempatan yang sama di masa depan.

Sejatinya para pemudalah yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan negara masing-masing. Peran pemuda dalam kegiatan-kegiatan intrakonferensi pada tahun ini akan memberikan dampak positif dalam belasan hingga puluhan tahun mendatang.

Agenda untuk melibatkan para pemuda dalam konferensi ASEAN pada 2023 merupakan sebuah gerakan yang luar biasa. Kegiatan ASEAN Youth Dialogue pada April 2023, pelibatan pemuda sebagai delegasi dalam KTT ke-42 ASEAN Mei lalu, dan agenda ASEAN+ Youth Summit bulan ini memberikan kesempatan kepada pemuda-pemuda hebat dari tiap negara untuk berdiskusi dan bertukar pikiran. Dengan begitu, para pemuda dapat berkumpul dan memulai hubungan persahabatan mereka sejak hari ini.

 Persahabatan generasi muda dan hubungan lintas budaya antarnegara ASEAN akan membawa banyak manfaat bagi masa depan kawasan. Persahabatan itu memupuk pemahaman, kerja sama, dan keharmonisan yang lebih besar di antara negara anggota ASEAN untuk kemudian dipetik buahnya dalam belasan sampai puluhan tahun mendatang.

Ada beberapa implikasi dari persahabatan tersebut. Pertama, persahabatan kaum muda di ASEAN akan menciptakan jaringan/<i>networking<p> berharga yang menjangkau tiap negara di Asia Tenggara. Ketika generasi muda dari tiap negara menjalin persahabatan selama kegiatan-kegiatan kepemudaan berlangsung, secara tak sadar landasan untuk kolaborasi di masa depan telah terbangun. Koneksi itu tak hanya terbatas di sektor diplomasi, tetapi juga dapat meluas ke berbagai sektor seperti bisnis dan akademik.

Salah satu bidang yang terkena dampak penting ialah kewirausahaan dan bisnis. Kemitraan lintas negara berkat koneksi pribadi antarmasyarakat dapat mengarah ke pertumbuhan <i>startup<p>, perluasan bisnis, dan eksplorasi pasar baru. Selain itu, inisiatif dan inovasi yang dipimpin para pemuda akan semakin banyak terbentuk sehingga menciptakan ruang untuk proyek kolaboratif antarwirausahawan.

Selain itu, di sektor akademik, persahabatan para pemuda akan mendorong terbukanya kesempatan pertukaran ilmu pengetahuan dan keahlian di antara ilmuwan muda. Potensi meningkatnya kolaborasi penelitian dan publikasi jurnal antarnegara akan terealisasi ketika para peneliti memiliki koneksi dengan negara lain. Hal tersebut berkontribusi terhadap terciptanya lingkungan intelektual yang lebih kuat di Asia Tenggara dan meningkatkan kualitas akademik tiap negara.

 

Membangun kepercayaan

Kedua, ikatan antarmasyarakat yang kuat akan terbentuk. Hal itu dapat dihasilkan dari program <i>student exchange<p> yang diadakan sekolah atau universitas. Program itu akan membuka kesempatan para pemuda untuk merasakan secara langsung interaksi budaya di negara tempat mereka melakukan <i>exchange<p> tersebut. Jika para pemuda dapat mempertahankan hubungan persahabatan mereka, hal itu dapat mengarah ke prospek jangka panjang dalam membentuk hubungan kuat antarnegara di masa depan.

Ikatan masyarakat yang kuat juga akan berperan dalam pencegahan dan penyelesaian konflik. Pada saat terjadi ketegangan atau perselisihan antarnegara di ASEAN, keberadaan persahabatan di antara generasi muda dari negara-negara tersebut dapat berfungsi sebagai deeskalator. Ketika masyarakat di kedua sisi perbatasan mengadvokasi solusi damai, suasana kepercayaan akan tercipta dan berkontribusi dalam penghindaran konflik.

Lebih lanjut, rasa solidaritas kawasan akan terasa secara luas di Asia Tenggara. Ketika para pemuda saling terhubung, rasa memiliki dalam diri mereka akan mendorong keterlibatan aktif dalam mengatasi tantangan bersama, serta mendorong perdamaian dan stabilitas antarnegara.

Ketiga, dengan terciptanya ikatan antarmasyarakat di Asia Tenggara yang kuat setelah adanya persahabatan generasi muda, hubungan diplomatik antarnegara akan semakin erat pula. Para pemuda dapat dibilang berperan dalam mewujudkan nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama lintas negara, terutama jika di masa depan nanti mereka menduduki posisi strategis di pemerintahan negara masing-masing.

 

Ciptakan masa depan bersama

Bayangkan jika Presiden Republik Indonesia di masa mendatang merupakan sahabat kepala negara tetangga yang merupakan buah dari kegiatan kepemudaan yang mereka hadiri puluhan tahun lalu. Hubungan diplomatik antarnegara akan difasilitasi percakapan yang lebih terbuka dan konstruktif selama negosiasi diplomatik dan dapat menjembatani perbedaan politik karena kepercayaan di antara mereka sudah terbangun sejak dahulu.

Keuntungan diplomatik itu juga dapat berkontribusi terhadap citra kawasan yang baik dan meningkatkan <i>soft power<p> suatu negara. Citra positif itu dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan kepentingan negara dan kawasan, meningkatkan daya tarik negara sebagai tujuan pariwisata, perdagangan, dan investasi. Dengan begitu, negara-negara anggota ASEAN akan saling mendorong satu sama lain dalam mendorong kolaborasi dalam isu-isu global yang pada akhirnya berkontribusi terhadap ASEAN yang lebih harmonis dan sejahtera.

Persahabatan antarnegara dengan pemuda sebagai pionir mempunyai potensi untuk menciptakan masa depan yang lebih saling terhubung, damai, dan sejahtera di kawasan itu. Berbagai kerja sama akan terbentuk untuk mengatasi tantangan bersama serta membangun komunitas ASEAN yang kuat dan bersatu. Secara keseluruhan, jaringan dan kolaborasi yang dipupuk persahabatan pemuda saat ini akan memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan dan pembangunan ASEAN.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat