visitaaponce.com

Menyusuri Lembaran Sejarah Panjang di Citroen Conservatoire Prancis

MENGUNJUNGI langsung Citroën Conservatoire di Aulnay-sous-Bois, Prancis, seperti sedang membuka lembaran buku sejarah yang dikemas dalam bentuk tiga dimensi sekaligus menyusuri lorong waktu. Hal itulah yang dirasakan saat mengikuti salah satu rangkaian acara Citroen Media Trip to Paris yang digelar oleh PT Indomobil Wahana Trada saat mengajak sejumlah jurnalis mengunjungi kampung halaman Citroen pada 17-20 Juli 2023.

Bangunan berisi koleksi kendaraan buatan Citroen dari jaman ke jaman di atas tanah seluas 6.500 meter persegi di Timur Laut Paris, Prancis ini, berjarak sekitar 33 km dari Molitor Hotel, Paris, dimana kami menginap. Dengan kondisi Kota Paris yang cenderung padat dan macet, memakan waktu lebih dari 45 menit menggunakan bus untuk menjangkau lokasi ini.

Di sana, kami disambut dan didampingi Citroën Heritage Manager Denis Huille yang dengan setia menceritakan secara detail, mulai dari sosok sang pendiri André-Gustave Citroën, hingga deretan kendaraan klasik beserta penemuan-penemuan teknologi otomotif hasil inovasi dari Citroen yang saat ini menjadi standar kendaraan dan diterapkan di hampir semua merek mobil di dunia.

Baca juga: Citroen Siapkan Sejumlah Model Baru Termasuk Mobil Listrik untuk Pasar Indonesia

"Sejatinya, kami mengoleksi sekitar lebih dari 600 unit kendaraan. Namun yang kami displai hanya sekitar 240 kendaraan," ujar Denis Huille di sela-sela pemaparannya, Senin (17/7).

Perjalanan sejarah ini dimulai dari mobil pertama Citroen tipe A karya Andre Citroen pada 1919 yang menyambut kami di pintu masuk. Tak jauh dari Tipe A kita langsung dihadapkan mobil konsep masa depan nan canggih Citroen Concept 19_19. Di belakang Citroen Concept 19_19, terdapat replika ruang kerja André-Gustave Citroën, lengkap dengan meja, kursi berlapis kulit, lemari dan rak buku, serta lukisannya.

Baca juga: Mengemudikan Citroen Oli Satu-Satunya di Dunia Langsung di Markas Stellantis

Setelah itu kami disuguhi beragam model Citroen yang jika dijabarkan satu-persatu akan memakan banyak halaman buku karena masing-masing memiliki sejarah dan cerita uniknya sendiri. Mulai dari Type A (1922-1926), Type B2 (1921-1925), Type B10 (1924-1925), Type B12 (1925-1926), Type B14 F (1927), Type B14 G (1928), Type C3 (1922-1926), Type C4 G (1931-1932), Type C6 E (1929-1933), aneka model Traction Avant 1934, Rosalie 15 A (1932-1935) dan sebagainya

Kemudian ada model ikonik Citroën 2CV mulai dari prototipe awal dan model-model 2CV lainnya hingga 2CV hasil kerja sama dengan merek Hermes. Sejatinya 2CV dirancang sebagai mobil rakyat yang murah namun nyaman yang diproduksi secara masal sejak 1948.

Tahun ini Citroen akan merayakan 75 tahun 2CV dan rombongan jurnalis Indonesia mendapat kesempatan berkendara dengan mobil legendaris ini berkeliling di Kota Paris pada hari terakhir Citroen Media Trip to Paris (Kamis, 20/7). Sebuah kesemptan langka mencoba merasakan sensasi mengendarainya langsung di negeri kelahirannya.

Baca juga: Berkeliling Kota Paris Mengendarai 'Karpet Ajaib' Citroen 2CV

Selain itu terdapat beberapa model yang pernah masuk dan sangat populer di Indonesia mulai dari GS, CX, BX, hingga FAF. Model-model ini masih tersimpan apik di Citroën Conservatoire.

Ada juga mobil-mobil kompetisi yang pernah berlaga di ajang reli Paris-Dakar dan World Rally Championship (WRC). Tidak ketinggalan model-model konsep yang jika dilihat fitur-fiturnya, jauh melampaui jamannya. Tidak heran jika ada yang menganggap para engineer dan desainer di Citroen digawangi oleh 'Alien'.

Citroën Conservatoire juga mengoleksi deretan mobil-mobil pemimpin negara mereka, mulai dari DS 21 (1958) andalan Presiden Charles de-Gaulle, hingga DS 7 Crossback Presidential tunggangan Presiden Emmanuel Macron. 

Hasrat Berinovasi

Citroen dikenal dengan inovasinya yang memiliki visi jauh ke depan. Diantara deretan inovasi Citroen yang menonjol adalah penerapan bodi baja pertama di Eropa pada 1924 lewat model Citroen B10. Pada 1934 Traction Avant menjadi mobil pertama yang menghadirkan tiga fitur mahal, namun dijual dengan harga murah yakni fitur monokok, suspensi independen, dan penggerak roda depan.

Tidak habis sampai di situ, pada 1955 meluncurkan Citroën DS, salah satu mobil pertama yang menggunakan rem cakram. Citroen DS pula yang pertama kali menerapkan sistem 'adaptive light', berupa sorot lampu dinamis yang mengikuti arah belok kendaraan.

Saat ini industri otomotif global tengah gencar memperjuangkan mobilitas ramah lingkungan via elektrifikasi. Sementara Citroën telah memperkenalkan mobil listrik Berlingo Venturi pada 2008.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Merek Otomotif Legendaris Citroen

Selain itu, Citroën juga pernah membuat helikopter bermesin rotari Citroen RE2 pada 1970. Helkikopter ini menjalani penerbangan perdana pada Desember 1975. Sayangnya proyek tersebut tidak dilanjutkan karena dihentikannya pengembangan mesin ciptaan Felix Wankel tersebut.

Mobil Tangguh

Daya tahan mesin dan kendaraan menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah brand produk otomotif. Untuk mendemonstrasikan ketangguhannya, sebuah Citroën Tipe C keluaran 1923 berhasil keliling Australia oleh Neville Westwood dari Perth dengan jarak 48.000 km antara Agustus hingga Desember 1925. Mobil tersebut saat ini telah direstorasi, dan dipamerkan di National Museum of Australia. (cdx)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat