Mengintip Risiko Kebakaran Pada Kendaraan Listrik dan Solusinya
![Mengintip Risiko Kebakaran Pada Kendaraan Listrik dan Solusinya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/bfc16bec7d016319fe7f075335b26c8d.jpg)
POTENSI bahaya kebakaran pada kendaraan bisa terjadi dengan berbagai sebab. Pada mobil bermesin konvensional, kebakaran yang paling menakutkan adalah ketika melibatkan unsur bahan bakar, sementara pada kendaraan listrik adalah kebakaran akibat kerusakan baterai.
Berbeda dengan kendaraan pada umumnya, kebakaran pada kendaraan listrik yang melibatkan baterai membutuhkan penanganan khusus. Jika salah penanganan justru akan menambah risiko yang lebih besar lagi, bahkan risiko kematian.
Kerusakan baterai bisa dilihat dari bentuk fisik yang terlihat mengelembung. Jika dipaksakan untuk diisi (charge) maka pada titik tertentu baterai akan mengalami kerusakan total yang ditandai timbulnya asap. Kalau sudah masuk tahap itu, dalam tempo hanya beberapa detik, baterai akan meledak dan terbakar akibat proses thermal runaway.
Baca juga : Mengantisipasi Bahaya Laten Kebakaran pada Kendaraan Listrik
Pada kondisi ini, baterai sulit dipadamkan karena kebakaran jenis ini tidak membutuhkan oksigen untuk bisa terjadi. Bahkan saat direndam dalam air, baterai akan terbakar terus dan hal itu bisa berlangsung dalam 2 sampai 4 hari hingga energi yang dikandungnya benar-benar habis.
Selain menimbulkan kobaran dan semburan api bahkan ledakan yang kuat. kebakaran pada baterai lithium juga menghasilkan gas beracun yang sangat berbahaya bagi manusia dan mahluk hidup. Beberapa material alat pemadam kebakaran juga justru berpotensi memperbesar kebakaran pada baterai lithium. Contohnya: air biasa dan serbu. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan yang cukup untuk menangani kebakaran pada kendaraan listrik berbasis baterai.
Business Unit Director PT Indolok Bakti Utama (IBU) Wahyu Widodo mengatakan bahwa saat baterai mulai berasap langkah yang harus diambil adalah segera mengambil tidakan pemadaman yang tepat hanya dalam hitungan detik. "Langkah pemadaman ditujukan untuk mencegah agar api yang timbul akibat terbakarnya baterai tidak menjangkau bahan magnesium (logam yang mudah terbakar)," ujar Wahyu.
Baca juga : Padamkan Kebakaran di SMAN 6 Jakarta, Petugas Keamanan Meninggal Dunia
Bila magnesium terbakar, sambung Wahyu, dia akan sulit dipadamkan bahkan saat direndam air. "Contohnya bisa kita lihat pada proses pengelasan di bawah laut. Itu menggunakan bahan magnesium," jelas Wahyu.
Menanggapi kian maraknya kendaraan listrik di Indonesia, perusahaan solusi keamanan dan keselamatan IBU merilis produk Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Gunnebo F-500 EA (encapsulator agent) yang formulasinya dapat menangani kebakaran pada mobil listrik berbaterai lithium. Gunnebo F-500 memiliki formula untuk menangani kebakaran dengan rating: A/B/D/Li.
Itu artinya, APAR Gunnebo dapat menangani:
- A untuk kebakaran pada benda padat: kayu, kain, karet dan sebagainya.
- B untuk kebakaran pada benda cair: minyak, pelarut, bahan bakar minyak dan lain sebagainya.
- D untuk kebakaran pada bahan logam mudah terbakar: magnesium, titanium, lithium, pottasium, hingga zirconium.
Baca juga : DKI Jakarta Kekurangan Petugas Pemadam Kebakaran
Menurut Indra Dwi Sunda selaku Marketing Communication & Manager PT Indolok Bakti Utama dan PT Gunnebo Indonesia Distribution, Indolok merupakan anak perusahaan Gunnebo dari Swedia, negara yang terkenal concern di bidang safety sekaligus penghasil produk-produk yang terkenal dengan durability-nya.
"Selain itu, mereka juga sangat concern dalam urusan sustainability, alias berkelanjutan," imbuh," Indra kepada wartawan di Gandaria City, Kamis (29/2).
F-500 EA diklaim ramah lingkungan karena 100% bebas fluorine, non-korosif, dan 100% dapat terurai di alam. Alhasil penggunaannya tidak berbahaya bagi lingkungan. Dengan bahan non-korosif, alat pemadam ini tidak meninggalkan kerusakan tambahan yang biasa terjadi usai peristiwa kebakaran.
Meskipun demikan, Gunnebo F-500 EA tidak dianjurkan untuk memadamkan kabakaran instalasi listrik yang masih bertegangan, karena material dasar dari pemadam ini adalah air yang masih memiliki sifat konduktif. (S-3)
Terkini Lainnya
8 Orang Tewas Akibat Kebakaran Gedung Kantor di Dekat Moskow
Lelaki dengan Gangguan Jiwa di Bireuen Bakar Rumah Sendiri
Bus Listrik dan Empat Mobil Ludes Terbakar di Surabaya
Karhutla di Trans Kalimantan Berhasil Dipadamkan
Petugas Padamkan Karhutla di Trans Kalimantan
Rumah Mewah Dua Lantai Terbakar di Merangin Jambi
Pengamat : Kaji Ulang Tata Ruang Kawasan Rawan Kebakaran
Terjebak di Kamar Mandi, Kebakaran Ruko di Tangerang Renggut Satu Korban Jiwa
Tradisi Buka Kebun Bakar Lahan Masih Terjadi di Babel
Kebakaran Besar, 22 Rumah di Tanah Bumbu Kalsel Ludes Dilahap Api
Waspada Ancaman Kebakaran di Pemukiman
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap