Tersangka Penyiram Novel Baswedan Dia Pengkhianat
![Tersangka Penyiram Novel Baswedan: Dia Pengkhianat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/12/15134bfd34975e84ddb097e6c4ddb2fd.jpg)
PENYIDIK gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya memindahkan tersangka penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, yakni RM dan RB dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri.
Saat berada di Mapolda Metro Jaya, satu dari dua tersangka penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan menyatakan bahwa dia tidak suka kepada Novel karena dinilai pengkhianat.
Tersangka yang disinyalir berinisial RB melontarkan omongan itu dalam kawalan petugas yang hendak memasuki mobil.
"Tolong dicatat ya saya tidak suka Novel karena dia pengkhianat," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (28/12).
Sedangkan tersangka lainnya memilih menundukkan kepalanya dan tidak mengungkapkan sepatah kata pun. Kedua tersangka, yakni RB dan RM merupakan polisi aktif tiba di Bareskrim Polri sekira pukul 14.30 WIB dengan kawalan 4 mobil.
Sebelumnya, Kepala Biro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan memindahkan lokasi penahanan dua tersangka penyiraman air keras terhadap penyidik Senior KPK Novel Baswedan. RM dan RB akan selanjutan akan menjalani penyidikan di Bareskrim Polri.
"Rencananya seperti itu (akan dipindahkan dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim). Kepastian dicek ke penyidik," kata Argo di Gedung PTIK Jakarta Selatan, Sabtu (28/12)
Argo tak menyebut jadwal pemindahan kedua tersangka berinisial RM dan RB itu. Namun, pemindahan menyesuaikan waktu dan kesiapan penyidik.
"Tidak pasti . Kan namanya penyidik seperti apa nanti waktu kosongnya jam berapa, rencananya siang," sebutnya.
Sebelumnya, Argo mengatakan tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya menangkap kedua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, yakni RM dan RB di Kawasan Cimanggis Depok, Jawa Barat. Oleh karena itu, ia membantahnya spekulasi terkait proses penyerahan diri keduanya.
"Diamankan (RM dan RB) tahu diamankan nggak? Ya sudah di rumah di Cimanggis ya," kata Argo di Gedung PTIK Jakarta Selatan, Sabtu (28/12)
Baca juga: LPSK Minta Penyerang Novel Dilindungi
Argo menegaskan, kedua anggota Polri itu ditangkap setelah proses pengungkapan panjang dari tim gabungan tersebut. Dia juga menepis anggapan kedua menyerah melainkan upaya pencarian barang bukti dan fakta membuahkan hasil.
"Makanya banyak orang berpresepsi, makanya harus dengan fakta. Kita tunggu fakta kepolisian seperti apa," paparnya.
Ditanya terkait sketsa pelaku yang pernah dirilis Polda dengan kedua pelaku RM dan RB yang telah ditangkap. Dia tegas menyebut, kemungkinan adanya ketidaksesuaian.
"Sketsa itu dari mana sih, dari saksi. Kalau saksi satu orang itu melihat sekali saja, ya seperti itu gambarannya," lanjut Argo.
Diberitakan dua pelaku penyiraman air keras ke penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pada Kamis (26/12) di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Keduanya merupakan anggota aktif Polri.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 sepulang dari Masjid Al-Ihsan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mata Novel pun rusak sehingga dia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017. Novel merupakan penyidik senior KPK yang menangani sejumlah kasus korupsi kakap antara lain e-KTP.
Polda Metro Jaya sudah merilis dua sketsa wajah yang diduga kuat sebagai pelaku pada awal 2018. Namun, belum ada hasil dari penyebaran sketsa wajah tersebut.
Pada 8 Januari 2019, Kapolri Tito Karnavian membentuk Tim Pakar atau Tim Pencari Fakta untuk mengungkap kasus tersebut dengan beranggotakan 65 orang.
Sebanyak 52 di antaranya anggota Polri, enam orang dari perwakilan KPK, dan tujuh pakar dari luar kepolisian dengan masa kerja selama enam bulan yang berakhir pada 9 Juli 2019. (OL-1)
Terkini Lainnya
Novel Baswedan: OTT Kunci Penting Ungkap Kasus Besar, Bukan Hiburan
Novel Baswedan Duga Gugatan Ghufron di PTUN Strategi Hindari Sidang Etik
Usulan Yusril Hentikan Kasus Firli Bahuri Dinilai tidak Masuk Akal
Novel Baswedan: Pengunduran Diri Firli Bahuri Pola Jahat untuk Hindari Pengusutan Etik
Novel Baswedan Desak Polda Metro Tahan Firli Bahuri
Novel Baswedan tidak Sepaham dengan Mahfud MD Soal OTT
Pengamat: KPK Dikucilkan, tidak Lagi Disegani
Polri Bantah Alexander Marwata soal Sulit Koordinasi Berantas Korupsi
Polri Pastikan Beri Rasa Aman saat Pilkada 2024
Muhaimin Iskandar Dorong Polri Perkuat Sinergitas
Jokowi: Polri Harus Lebih Unggul dari Pelaku Kejahatan
Polri Pastikan Selalu Setia Melayani dan Mengabdi ke Masyarakat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap