Putusan Kasus Novel Alasan Kuat Butuh TGPF
![Putusan Kasus Novel Alasan Kuat Butuh TGPF](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/07/74a66ded10a867210073d9f643c96fbd.jpg)
VONIS rendah terhadap dua terdakwa penyerang penyidik KPK Novel Baswedan menambah kuat bahwa kasus ini membutuhkan tim gabungan pencari fakta (TGPF). Ada landasan yang menuntut Presiden membentuk tim itu guna melahirkan keadilan dalam penegakan hukum perkara ini.
“Alasannya, putusan hanya membenarkan tuntutan penuntut umum dan belum mengungkap pelaku intelektual. Putusan terhadap terdakwa yang diduga penyerang Novel Baswedan tidaklah mengejutkan Wadah Pegawai KPK,” kata Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap.
Ia mengatakan fakta yang disajikan oleh penuntut umum didasarkan hasil kerja penyidik kepolisian yang hanya lebih banyak didasarkan pada pengakuan dari terdakwa serta seakan tidak mengelaborasi alat bukti lainnya, termasuk micus curiae yang dikirimkan organisasi masyarakat sipil, keterangan saksi korban, dan Tim Pencari Fakta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Selain itu, putusan persidangan tidak dapat menjadi akhir dari pengungkapan kasus penyerangan Novel Baswedan. *Berdasarkan fakta yang ada, putusan pengadilan tersebut masih menyisakan lubang didasarkan fakta yang terjadi, termasuk dari keterangan saksi-saksi dan temuan dugaan malaadministrasi terkait prosedur penanganan kasus Novel Baswedan.
“Termasuk jenis cairan yang digunakan sampai penanganan alat bukti,” jelasnya. Selanjutnya, Yudi mengatakan rasa keadilan bagi korban dan jaminan keberpihakan terhadap pemberantasan korupsi belum terpenuhi melalui penegakan hukum yang ada sehingga diperlukan upaya serius dari presiden.
“Kami Wadah Pegawai KPK memandang bahwa putusan ini semakin mengukuhkan urgensi agar Presiden Republik Indonesia segera membentuk TGPF untuk menunjukkan komitmen serius atas pemberantasan korupsi. TGPF terdiri atas berbagai unsur independen serta bebas kepentingan untuk bertanggung jawab langsung kepada Presiden menjadi kunci dalam pengungkapan kasus ini."
Tim Advokasi Novel Baswedan, yakni Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis menilai bahwa potret penegakan hukum di Indonesia tidak pernah berpihak pada korban kejahatan.
Berkaca dengan apa yang terjadi pada Novel, ia berpandangan bahwa dimasa yang akan datang para penegak hukum, khususnya penyidik KPK, akan selalu dibayang-bayangi oleh teror yang pada faktanya tidak pernah diungkap tuntas.
Novel Baswedan pun menilai sejak awal persidangan kasus penyerangan dirinya banyak kejanggalan dan bermasalah. “Saya tidak terkejut dan hal ini tentunya sangat ironis. Persidang an ini banyak kejanggalan dan masalah. Saya menyakini bahwa persidangan ini seperti dipersiapkan untuk gagal atau sidang sandiwara,” kata Novel.
Pelaksana tugas juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan kasus yang menimpa Novel Baswedan memukul seluruh keluarga besar institusinya. Terlebih dua pelaku yang sudah divonis ringan dengan 1,5 dan 2 tahun penjara. (Rif/Ins/Cah/P-1)
Terkini Lainnya
Buron 5 Bulan, Pelaku Penyiraman Air Keras di Johar Baru Berhasil Ditangkap
Wartawan di Babel Disiram Air Keras oleh OTD Usai Beritakan Tambang Ilegal
Polisi Buru Penyiram Air Keras ke 4 Pelajar di Jakut
Pelajar SMK di Pulogadung jadi Korban Penyiraman Air Keras
Biadab, Suami Siram Istri dan Anak dengan Air Keras
Polres Cimahi Bekuk Pria Penyiram Air Keras terhadap Istri
Resmi Dipecat, Novel Baswedan Cs Pamit dari KPK
Pakar Hukum: Sesuai Putusan MA, Firli Cs Tidak Bisa Berhentikan 57 Pegawai KPK
Teror Terhadap Novel dan Simbol Berantas Korupsi
Novel Harap Kapolri Tuntaskan Kasus Penyiraman Air Keras
Tim Advokasi Novel Baswedan Tagih Utang kepada Calon Kapolri
Asam Sulfat Dijual Bebas Rp25 Ribu Per Liter
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap