Anggapan Pemerintah Habisi Demokrasi Dinilai tidak Tepat
![Anggapan Pemerintah Habisi Demokrasi Dinilai tidak Tepat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/01/3d07c1c14fecd9a9ffb8cf354991798e.jpg)
PERNYATAAN pendiri Partai Ummat Amien Rais yang menuding pemerintah menghabisi demokrasi di Indonesia dengan melarang aktivitas Front Pembela Islam (FPI) dinilai tidak tepat.
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Maman Imanulhaq di Jakarta, Senin (4/1), menegaskan bahwa ada dasar yang dimiliki pemerintah sehingga memutuskan untuk membubarkan FPI.
Itu pun sesuai dengan undang-undang. “Pendapat Amien Rais itu merupakan alternatif pandangan yang spekulatif dan tidak terlalu tepat,” kata Maman.
Maman mengatakan bahwa demokrasi menjamin hak-hak sipil dan politik. Akan tetapi harus pula belajar dari pengalaman banyak negara, terutama di Timur Tengah.
Menurut dia, pembiaran tumbuhnya politik identitas yang dibarengi dengan kepemimpinan kerumunan yang agitatif akan berujung pada kekerasan dan perang. “Kalau sudah begitu, eksistensi negara dapat terancam,” ujar dia.
Ia berpendapat bahwa kepemimpinan berbasis kerumunan identitas berbahaya karena sering menumbuhkan massa yang emosional. “Massa akan dengan mudah digiring untuk melakukan tindak kekerasan,” ujar Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu.
Baca juga: Hati-Hati FPI hanya Ganti Kulit
Pemerintah seperti diketahui resmi melarang kegiatan, penggunaan nama, simbol, dan atribut FPI. Organisasi yang dipimpin Rizieq Shihab ini tidak lagi memiliki legal standing sejak Juni 2019 karena tidak bisa memenuhi surat keterangan terdaftar (SKT) sebagai ormas.
Selain itu, pemerintah mencatat FPI banyak melanggar hukum. Tercatat 35 anggota/pengurus FPI terlibat terorisme dan sebanyak 206 anggota/FPI terlibat tindak pidana umum lainnya. Anggota FPI juga sering meresahkan dengan melakukan razia, kegiatan yang semestinya dilakukan petugas pemerintah.
Pada masa pandemi ini, Rizieq juga sering mengumpulkan massa. Pemerintah juga mengantongi bukti FPI mendukung Islamic State (IS). Dalam video yang ditayangkan saat konferensi pers, Kamis (31/12), Rizieq tampak menggebu-gebu mengajak pengikutnya mendukung IS. Menurut Rizieq, IS punya cita-cita mulia. Rizieq juga menuduh ada pihak yang ingin mengadu domba FPI dengan IS.
Amien menilai pembubaran FPI sebuah langkah politik yang menghabisi demokrasi. Amien mengingatkan perihal kepemimpinan Firaun kepada Presiden Joko Widodo. Pada saat itu cara memimpin wilayahnya sangat ganas dan zalim akan mendapatkan pembalasan.
Sementara itu, anggota Fraksi PDIP DPR Rahmad Handoyo mengemukakan bahwa perbedaan pendapat bagian dari bunga-bunga demokrasi. Dalam negara demokrasi, kata dia, perbedaan sebagai sebuah penyeimbang. Namun, bukan berarti perbedaaan tidak ada batasnya.
“Perbedaan dalam demokrasi Pancasila bukan bebas nilai, melainkan terikat nilai. Nilai pertama adalah Pancasila, budaya ketimuran, agama, dan sudah pasti adalah konstitusi serta peraturan perundang-undangan yang telah mengatur demokrasi kita,” kata Rahmad.
Bila nilai-nilai itu ditabrak dan diingkari, dampak dan risikonya terlalu mahal buat NKRI. Rahmad mengingatkan bahwa negara diberikan ruang dan wewenang hukum untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan NKRI berdasarkan konstitusi. Rahmad mengajak semua pihak untuk berpikir positif menyikapi kebijakan pembubaran FPI demi kesatuan NKRI. (R-3)
Terkini Lainnya
Bebas Murni Hari ini, Rizieq Shihab Tuntut Kasus Km 50
FPI Dukung KPK Usut Dugaan Kasus Gratifikasi KM 50 di MA
Istana Jelaskan Alasan Pemberhentian Eks Menag Fachrul Razi
Habib Rizieq Shihab Saat Ini Berstatus Tahanan Kota
Berkas Kasus Unlawfull Killing Pengikut Rizieq Dilimpahkan Pekan Ini
Pengacara Sebut Ada Pelanggaran HAM dalam Penangkapan Munarman
Amien Rais: Izin Tambang Ormas bukan Memperkuat Prinsip Agama
Amien Rais: Izin Tambang Ormas Keagamaan Sebuah Jebakan
Amien Rais: Jokowi Harus Fokus pada Peralihan Pemerintahan ke Prabowo daripada Izin Pertambangan Ormas
Amien Rais Khawatir Terhadap Izin Pertambangan Ormas Keagamaan
Amien Rais: Dinasti Politik Jokowi Jadi Puncak Penghianatan Reformasi
Amien Rais minta Pemerintah Jangan Sahkan Besannya Jadi Ketum PAN
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap