PPATK Endus Penyalahgunaan Dana Umat di ACT
PUSAT Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengaku telah menelusuri aliran dana di Aksi Cepat Tanggap (ACT). PPATK mengendus ada dugaan penyalahgunaan dana di organisasi nirlaba pengelola dana umat itu.
"Transaksi mengindikasikan demikian (ada penyalahgunaan dana)," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi, hari ini.
Ivan mengaku telah melakukan penyelidikan sejak lama. Hasilnya pun disebut telah diserahkan ke aparat penegak hukum.
"(Diserahkan) ke Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ya," ujar Ivan.
Dia menyebut penyelidikan masih berproses. Dia memastikan akan menyampaikan hasil lengkap ke aparat penegak hukum.
Netizen di media sosial Twitter ramai membicarakan Aksi Cepat Tanggap usai majalah Tempo menerbitkan berita berjudul "Kantong Bocor Dana Umat". Warganet mengajak masyarakat tak memercayai ACT tersebut.
Baca juga: Inflasi Turki Sentuh Level Tertinggi dalam Dua Dekade
Di aplikasi Twitter. Tampak ACT menjadi trending topik. Ada 11,5 ribu netizen yang melakukan cuitan terkait Aksi Cepat Tanggap.
"Aksi cepat tanggap vs aksi cepat tilep fokus reportase Tempo adlh dana2 yang dipakai oleh elit ACT. Copas sebagian: Tempo ke Ibnu Khajar (Presiden ACT saat ini): Presiden ACT kabarnya mendapat gaji lebih dari Rp250 juta dan senior vice president sampai Rp150 juta, benarkah?," cuit salah satu akun @dina_sulaeman.
"Komen saya tentang isyu di Aksi Cepat Tanggap. Tertulis jelas di Tempo - itu kalau kita mau baca dgn jernih - ACT sekarang yg dipimpin Ibnu Khajar sdg mencoba memperbaiki diri. Mereka menghapus semua fasilitas2 mewah. Atas desakan netizen? Tidak, mereka lakukan duluan," cuit akun lainnya @af1_.
Ada pula yang mencuit terkait dugaan dana umat di ACT mengalir ke pelaku terorisme di Suriah. "Ini salah satu bukti Aksi Cepat Tanggap mendukung separatis Syria. Tanggap terhadap isu2 agama untuk mencari donasi ke masyarakat lugu. ACT ini juga diendorse oleh artis2 papan atas. Mungkin artis2 itu juga dapat bagian. @PPATK mesti mengusut ini, jgn2 jg mendukung terorisme?!!," cuit @HusinShihab. (OL-4)
Terkini Lainnya
Langkah Strategis Ayep Zaki untuk Pemberdayaan Komunitas dengan Dana Abadi
Pengelolaan Dana Abadi Dipercaya Mampu Atasi Backlog
Pemupukan Dana Abadi Dirasa Cocok Biayai Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran
Investasi Dana Abadi Melalui Sukuk, Universitas Terbuka Jalin Kerja Sama Strategis dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI)
Pengamat: Penghentian Tambahan Dana untuk LPDP Langkah yang Tepat
Menko PMK: Pemerintah akan Tinjau Ulang Dana untuk Beasiswa LPDP
Hukum Mengerjakan Shalat Idul Adha Setiap Tanggal 10 Dzulhijjah
Bacaan Doa Makan Lengkap dengan Tulisan Arab dan Latin
Galih Loss Minta Maaf Bikin Konten SARA di Media Sosial
Viral Karena Zakat 2,5 Persen, Siapa Sih Sebetulnya Pendeta Gilbert?
Kapan Malam Lailatul Qadar Diperkirakan Terjadi pada Ramadan 2024?
Keuskupan Bandung Rayakan Keberagaman Bersama 700 Pemuda Lintas Agama
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap