Polisi Periksa Sampel Urine dan Darah Korban Obat Sirop
![Polisi Periksa Sampel Urine dan Darah Korban Obat Sirop](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/9384092362cf6749a2bb8009e77f9c01.jpg)
POLISI saat ini masih memeriksa sampel urine dan darah dari para korban obat sirop yang mengakibatkan gagal ginjal akut. Sampel obat yang diduga mengandung cemaran zat etilen glikol (EG) dan deitilen glikol (DG).
"Tentunya hasil laboratorium yang disampaikan kepada penyidik, karena ini untuk kepentingan penyidikan ya. Kita sudah mendapat sampel dari kemenkes, antara lain dari urin kemudian darah dan sampel obat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepasa awak media di Jakarta, Senin (24/10).
"Ini yang akan didalami oleh labfor kemudian tim penyidik dan tentunya akan dikomunikasikan dengan Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan BPOM (Badan Pemeriksa Obat dan Makanan)," imbuhnya.
Dedi mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan sampel tersebut dari Kemenkes dan tengah diuji di Laboratorium Forensik Polri.
Baca juga: Polri akan Bentuk Tim Guna Dalami Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
"Dari Kemenkes seperti itu, karena sampelnya semuanya dari Kemenkes, kemudian diuji labfor," papar Dedi.
Hingga saat ini, Dedi mengatakan bahwa tim masih terus bekerja dengan status penyelidikan.
"Tim masih bekerja. Statusnya saat ini tim masih penyelidikan, apabila nanti sudah ada peningkatan status dari penyelidikan ke penyidikan nanti akan disampaikan," tutup Dedi.
Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah menjelaskan bahwa tim penyelidik obat sirop yang menjadi penyebab gagal ginjal akut terdiri atas empat direktorat. Tim tersebut dipimpin oleh Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto.
"Polri telah membentuk tim yang dipimpin oleh Dirtipidter Bareskrim Polri dan beranggotakan Dirtipidnarkoba, Dirtipiddeksus dan Dirtipidum Bareskrim Polri, tim ini secara khusus segera merespon isu terkait permasalahan gagal ginjal akut," sebut Nurul dalam jumpa persnya, Senin. (OL-16)
Terkini Lainnya
Ditjen HAM Kawal Proses Hukum Kasus 18 Remaja yang Dianiaya Polisi di Sumbar
Skema Perdagangan Uang Palsu, Pelaku Bisa Untung Rp5 Miliar dengan Cara Ini
Hasto Terancam 2 Tahun Penjara jika Terbukti Membantu Pelarian Harun Masiku
David Cameron Serukan Tindakan Terhadap Serangan Udara Israel di Gaza
Penyelidikan Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Dimulai
Proses Penyelidikan Ilmiah IPA dan Hasil Kumpulan Pengetahuannya
Saksi Ahli Perkuat Bukti Pelanggaran HAM dan Hak Konsumen pada Sidang GGAPA
Hampir Dua Tahun Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemerintah Minta Maaf
Proses Mediasi Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Masih Mandek
Gugatan Class Action Ginjal Dinyatakan Sah, Derai Tangis Ibunda Sambut Putusan Hakim
Obat Sirop Buatan India Tewaskan 18 Anak Uzbekistan
Polisi Menggeledah Tiga Gudang PT Afi Pharma
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap