Polisi yang Terlibat Obstruction of Justice belum Tentu Bernasib Seperti Bharada E
![Polisi yang Terlibat Obstruction of Justice belum Tentu Bernasib Seperti Bharada E](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/a3b1fdacd2f78147d0bd908ea302e92f.jpg)
KOMISIONER Kompolnas Poengky Indarti mengatakan polisi yang terlibat perintangan penyidikan atau obstruction of justice dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J belum tentu bernasib sama dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.
Diketahui, Bharada E divonis satu setengah tahun penjara terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Bharada E kemudian menjalani sidang etik di Polri. Hasilnya, ia dipertahankan oleh Polri dan disanksi demosi selama satu tahun.
Poengky menganggap keputusan Komisi Kode Etik Profesi Polri, yang tetap mempertahankan Bharada E, tidak serta merta dapat dijadikan pintu masuk bagi polisi yang saat ini menanti putusan terkait kasus Obstruction of Justice.
Baca juga : LPSK Nilai Putusan Etik Bharada E Berdampak Baik untuk Penyandang Justice Collaborator
Ia mengatakan kepangkatan dan peran dalam persidangan adalah yang membedakan Bharada E dengan polisi yang terlibat perintangan penyidikan atau obstruction of justice.
"Meski hukuman yang dijatuhkan rendah, tetapi jabatan dan pangkat para perwira menengah dan tinggi pada saat melakukan obstruction of justice, serta status mereka yang bukan merupakan penguak fakta dalam kasus obstruction of justice tidak dapat dibandingkan apple to apple dengan Richard Eliezer," kata Poengky, melalui keterangan resmi, Senin (27/2).
Selain itu, Poengky mengatakan pertimbangan majelis hakim terhadap Bharada E tentu saja berbeda dengan pertimbangan majelis hakim dalam kasus obstruction of justice.
Baca juga : Keputusan Polri Pertahankan Bharada Eliezer Tuai Kritik
Maka dari itu, Poengky berharap semua pihak menghormati keputusan Komisi Kode Etik Profesi Polri yang tetap mempertahankan Bharada E.
"Kompolnas mengharap semua pihak menghormati putusan sidang Richard Eliezer. Kami optimistis Richard Eliezer akan terlahir kembali untuk bertugas dengan sebaik-baiknya di Polri," katanya.
Dalam perkara obstruction of justice, 5 dari 6 anak buah Ferdy Sambo, yang menjadi terdakwa, sudah dinyatakan dipecat dari Polri melalui sidang KKEP.
Kelimanya, yakni Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, dan Arif Rachman Arifin. Namun, putusan pemecatan kelimanya belum inkrah lantaran masing-masing mengajukan banding. (OL-1)
Terkini Lainnya
Polri Bantah Alexander Marwata soal Sulit Koordinasi Berantas Korupsi
Polri Pastikan Beri Rasa Aman saat Pilkada 2024
Muhaimin Iskandar Dorong Polri Perkuat Sinergitas
Jokowi: Polri Harus Lebih Unggul dari Pelaku Kejahatan
Polri Pastikan Selalu Setia Melayani dan Mengabdi ke Masyarakat
HUT Bhayangkara ke-78, Ancol Berikan Rekreasi Gratis untuk Anggota dan Keluarga Polri
Polri: Sanksi Demosi Richard Berlaku Sejak Vonis Sidang Etik Kemarin
Sambo Perintahkan Ambil Senjata Api Milik Brigadir J untuk Eksekusi
Penasihat Hukum Richard Eliezer Hadirkan Tiga Ahli dalam Persidangan
30 Jaksa Siap Bekerja Profesional di Sidang Kasus Sambo
Lakukan Obstruction of Justice Kasus Brigadir J, Kompol BW Jalani Sidang Etik
Polisi Belum Periksa Istri Irjen Ferdy Sambo Terkait Tewasnya Brigadir J
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Mengapa Nama Ibu tidak Tertulis di Ijazah?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap