visitaaponce.com

Golkar dan PKB Bertemu, Kecil Kemungkinan Muncul Koalisi Baru tanpa Prabowo, Ganjar, dan Anies

Golkar dan PKB Bertemu, Kecil Kemungkinan Muncul Koalisi Baru tanpa Prabowo, Ganjar, dan Anies
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan)(MI/ Moh Irfan)

MANUVER yang dilakukan oleh Partai Golkar telah diprediksi sebelumnya karena elektabilitas Ketua Umum Airlangga Hartarto yang tidak kunjung meningkat. Termasuk bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor mengatakan wacana adanya poros baru di luar dari tiga nama calon presiden sangat kecil bisa menyaingi ketiga nama tersebut apalagi untuk bisa berlaga pada 14 Februari 2024. Tiga nama calon presiden tersebut adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

“Yang pasti pilihan tetap pada ketiga orang capres sulit terbayangkan ada kandidat di luar dari tiga itu. Lalu tentang manuver itu dalam rangka untuk menggiring kepastian untuk segera dipastikan siapa yang akan jadi pilihan cawapres,” ucapnya, Jumat (5/5).

Baca juga: Ini Kata Airlangga Soal Kemungkinan Merapatnya Golkar ke KKIR

Dia menilai komunikasi antara partai Golkar dan PKB merupakan sinyal pancingan yang pada akhirnya harus memilih antara tiga dan dua (Airlangga, Muhaimin) dan bisa menjadi dorongan atau sebetulnya ditujukan untuk pemilik saham terbesar (PDIP, Gerindra, NasDem). Sedangkan partai lainnya masih saling lirik.

Golkar pun dinilai merosot pasca ditinggalkan Jusuf Kalla sebagai tokoh politik senior sehingga partai berlambang pohon beringin itu harus segera mendapatkan figur yang menjual dalam partai.

Baca juga: Airlangga Hartarto Bicara soal Merger Koalisi Besar, Golkar dan PKB Tim Inti

“Golkar, PAN dan PKB sibuk berhitung dan yang paling sibuk Golkar karena dia masih punya ambisi besar menjadi RI 2 dan memang harus bermanuver. Ini bagian dari upaya untuk tetap memasang target utama. Kita lihat saja nanti di waktu terakhir apakah Golkar masih ngotot tetap pada tawaran cawapres ataukah harus kompromi. Pasca JK, Golkar punya pekerjaan rumah untuk bisa mendapatkan lagi figur,” tukasnya. (Sru/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat