visitaaponce.com

Penyanderaan Pilot Susi Air, Pakar Jangan Sampai Jadi Isu Merugikan Indonesia

Penyanderaan Pilot Susi Air, Pakar: Jangan Sampai Jadi Isu Merugikan Indonesia
Pilot Susi Air yang disandera KKB Paupa/OPM.(MI)

GURU Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menyoroti kasus penyanderaan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Kapten Philip Mark Mertens oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Belum ada upaya dari pemerintah Selandia Baru membebaskan warganya dari cengkeraman OPM.

"Masalahnya sampai hari ini saya tidak mendengar Selandia Baru minta ke pemerintah untukk dilibatkan. Kalau pemerintah Selandia Baru minta dilibatkan maka pemerintah tidak akan menolak. Justru kita akan memfasilitasi," kata Hikmahanto, kepada wartawan, Sabtu, (27/5).

Hikmahanto memberi contoh ketika pesawat Garuda Woyla disandera dan diturunkan di Don Muang Bangkok. Saat itu pemerintah meminta untuk melakukan operasi pembebasan ke pemerintah Thailand dan dikabulkan.

Baca juga: Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air Alot

"Jadi saya bertanya-tanya apakah Pemerintah Selandia Baru ini care tidak sih dengan warganya yang disandera? Jangan-jangan justru Selandia Baru membiarkan agar isu ini terekspose untuk kerugian Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Jubir Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menilai tidak mungkin suatu negara melakukan operasi militer pembebasan di negara lain.

"Apa mungkin menurunkan pasukan di teritorial negara lain," kata dia.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Bisa Bebaskan Pilot Susi Air Asalkan Dapat Kepercayaan TNI/Polri dan OPM

Sebelumnya, OPM mengirimkan surat terbuka kepada Perdana Meteri Selandia Baru Chris Hipkins dan Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta mengenai situasi penyanderaan Kapten Philip Mark Mertens.

“Ini sekarang sangat mendesak karena Indonesia menerapkan operasi siaga tempur di daerah tersebut,” kata juru bicara West Papua Action Aotearoa, Catherine Delahunty.

“Pendekatan berat militer mereka hanya akan memperpanjang siklus kekerasan dan menimbulkan lebih banyak ketakutan, dan kebencian terhadap pemerintah daripada menyelesaikan krisis saat ini dan mengembalikan pilot ke tempat yang aman,” kata dia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan pihaknya terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mendapatkan resolusi damai dan pembebasan yang aman bagi Mehrtens. Termasuk bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dan mengerahkan staf konsuler Selandia Baru.

Dalam pertemuannya dengan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya menolak tawaran bantuan dari Selandia Baru terkait pencarian pilot Susi Air.

"Mereka menawarkan bantuan, tapi saya masih mampu menyelesaikan," kata dia.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat