Tokoh Masyarakat Bisa Bebaskan Pilot Susi Air Asalkan Dapat Kepercayaan TNIPolri dan OPM
![Tokoh Masyarakat Bisa Bebaskan Pilot Susi Air Asalkan Dapat Kepercayaan TNI/Polri dan OPM](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/e5838174807a45da3c265a6636bacbe2.jpg)
UPAYA pembebasan pilot Susi Air yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). terus dilakukan. Selain pemerintah, masyarakat sipil/ tokoh masyarakat/ tokoh adat/ tokoh agama Papua juga melakukan pendekatan untuk membebaskan kapten Philips Max Mehrtens asal Selandia Baru itu.
Peneliti Pusat Riset Masyarakat dan Budaya BRIN Cahyo Pamungkas menyebut bahwa pendekatan itu bisa membebaskan sandera. Pasalnya, para tokoh sipil itu merupakan pihak ketiga yang bisa menjadi negosiator bagi kedua pihak yang terlibat konflik. Akan tetapi, dia menegaskan upaya para tokoh sipil harus didukung kedua belah pihak. Artinya, para tokoh sipil itu harus mendapat kepercayaan dari pemerintah melalui TNI/ Polri dan OPM.
"Bisa sejauh mendapatkan kepercayaan dari dua pihak yang bertikai, OPM dan TNI/Polri," ujarnya kepada Media Indonesia, Minggu (14/5).
Baca juga: Kesehatan Pilot Susi Air Dikhawatirkan Menurun
Cahyo menilai bahwa dalam upaya pembebasan sandera memang selalu melibatkan pihak ketiga yang netral. Namun, lazimnya pihak ketiga itu biasanya merupakan utusan pemerintah dari luar zona konflik.
"Kalau lazimnya negosiator itu diutus pemerintah. Mereka bisa dari luar negeri yang memang benar-benar netral," jelasnya.
Baca juga: TNI Terus Lakukan Pencarian Titik Lokasi Keberadaan Pilot Susi Air
Keterlibatan tokoh sipil Papua saat ini disebutnya sebagai bentuk kekhawatiran bila konflik bersenjata justru akan semakin meluas. Tentu saja para tokoh sipil Papua tidak ingin adanya operasi militer di daerah tersebut yang bisa berdampak luas pada masyarakat umum.
"Ini pesannya ada kekhawatiran dilakukan operasi militer bila sandera tidak segera bebas. Para tokoh sipil ini ingin pembebasan pilot bisa dilakukan dengan cara non kekerasan. Makanya mereka mau turun tangan," kata dia. (Van/Z-7)
Terkini Lainnya
Hari Bhayangkara, Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu
Hoegeng, Simbol Kejujuran dan Integritas dalam Sejarah Polri
Alexander Marwata Dianggap Mendiskreditkan Polri dan Kejaksaan
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, KPK: Kami Anggap Itu Komitmen
Pengamat: KPK Dikucilkan, tidak Lagi Disegani
Polri Bantah Alexander Marwata soal Sulit Koordinasi Berantas Korupsi
Kaesang Penuhi Syarat Maju Pilkada, Peneliti BRIN: Dugaan Upaya Beri Karpet Merah
BRIN-Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia
BRIN: Butuh Langkah Mitigasi Strategis untuk Kurangi Dampak 'Pulau Panas Perkotaan'
Murah dan Mudah Didapat, Cegah Stunting Anak dengan Konsumsi Daun Kelor hingga Ikan
Peneliti OceanX Temukan Rangkaian Gunung Bawah Laut Indonesia
Kota Berpredikat Layak Anak Tak Selalu Ramah Anak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap