Muhammadiyah Ingin Lebih Banyak Nama Capres-Cawapres Pemilu 2024 Dimunculkan
![Muhammadiyah Ingin Lebih Banyak Nama Capres-Cawapres Pemilu 2024 Dimunculkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/6f476bb10d152f246a220e7e7eca4cb3.jpg)
KETUA Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir meminta para elite politik memasukkan sejumlah tokoh potensial capres-cawapres Pemilu 2024 untuk dilakukan fit and propert test oleh publik. Hal tersebut diungkapkannya saat menanggapi masuknya nama Muhadjir Effendy dalam bursa cawapres.
"Kita tidak boleh terjebak pada satu atau dua calon agar pilihannya (calon yang muncul) banyak," kata dia di SM Tower, Sabtu (24/6).
Menurutnya dengan banyak pilihan, ruang politik akan lebih terbuka dan cair. Ruang demokrasi di era reformasi yang sudah berlangsung lebih 20 tahun harus terbuka bagi tokoh-tokoh yang ada untuk dinilai kelayakannya sebagai Capres dan Cawapres.
Baca juga : Koalisi Perubahan Sebut Sudah Sepakat Soal Cawapres, Diumumkan Usai Anies Naik Haji
Dengan demikian, imbuhnya, pasangan calon Capres-Cawapres akan lebih banyak. Bahkan, menurut dia, ambang batas 20% untuk mengajukan capres-cawapres bisa diturunkan lagi agar Paslon Capres-Cawapres bisa lebih banyak.
"Memang kalau terlalu banyak repot juga, tetapi jangan terlalu terbatas juga," kata dia. Dengan demikian, ia berharap, dalam pemilu yang akan datang, Paslon yang maju tidak hanya tiga paslon, tetapi bisa enam paslon atau tujuh paslon.
Baca juga : Pemilu 2024, Jokowi: Pesan Ibu Mega Sudah Jelas
Menurut dia, dalam demokrasi, kemenangannya jangan terlalu besar, mutlak. Dalam demokrasi yang cair dan terbuka, banyak Paslon akan membuat check and balances semakin terbuka dan aspirasi publik dapat semakin tersalurkan, dan agar tidak terjadi apatisme politik.
Ia juga berharap, ke depan masyarakat dapat semakin dewasa dalam berpolitik. Dari mana calon tersebut, calon tersebut harus ditempatkan sebagai anak bangsa.
"Dia harus ditempatkan sebagai milik bangsa. Ketika jadi (sebagai Presiden dan Wakil Presiden), siapapun, dia harus menjadi milik bangsa, milik Indonesia. Jangan lagi menjadi milik satu partai, satu golongan, satu koalisi," kata dia.
Haedar menegaskan, Indonesia terlalu dipertaruhkan apabila hanya menjadi milik satu partai politik, satu golongan, atau satu koalisi. (Z-4)
Terkini Lainnya
Langgar Kode Etik, DKPP Pecat Tiga Penyelenggara Pemilu
Urus Kampanye Pilkada 2024, KPU-Bawaslu Diminta Belajar dari Pemilu 2024
Partisipasi Warga Jakarta untuk Pemilu 2024 Capai 78%
Perputaran Uang Pemilu 2024 Mencapai Rp80 Triliun
Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
Bawaslu Cegah Calon Berkampanye Sebelum Pemilu Ulang 2024
Ditinggal Ganjar dan Gibran, Jawa Tengah Krisis Tokoh Mumpuni di Level Provinsi
Golkar Berpeluang Jaring Tokoh Kharismatik Pilpres 2029 saat Pilkada
Putusan MK Kemenangan Rakyat Indonesia
Lebaran Momen Terbaik untuk Bersatu Pascapemilu
Sahabat Ganjar, Ulama, dan Santri Gelar Senandung Doa di Purwakarta
Anies Baswedan Dijodohkan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap