visitaaponce.com

Senopati Syndicate Kandidat Cawapres Pendamping Prabowo Harus Dapat Pengakuan PKB

Senopati Syndicate: Kandidat Cawapres Pendamping Prabowo Harus Dapat Pengakuan PKB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar bertemu di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (28/4/2023)(MI/Moh Irfan)

PEMBERITAAN media tentang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami kenaikan ketika berinteraksi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Data ini hasil dari monitoring media yang dilakukan Senopati Syndicate periode Juni 2022-Juni 2023.

Pada periode tersebut, pemberitaan untuk Prabowo ada 10.583 artikel dan 678.716 ribu yang berinteraksi dalam artikel tersebut. Mei 2023, pemberitaan media tentang Prabowo paling tinggi sebab pada bulan itu Prabowo ada interaksi dengan PKB.

“Sentimen positif dalam pemberitaannya juga tinggi ketika Prabowo dan Muhaimin Iskandar (Ketua Umum DPP PKB) bertemu,” kata Direktur Eksekutif Senopati Syndicate Robi Sugara, Senin (3/7).

Baca juga: Cak Imin Ungkap Koalisi Segera Deklarasikan Pencalonan Capes dan Cawapres

Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ini menyebut interaksi pemberitaan yang tinggi diperoleh Prabowo ketika berinteraksi dengan PKB bisa disimpulkan bahwa PKB menjadi kunci penting untuk kekuatan Prabowo dalam pencapresannya. “Hanya saja untuk menggandeng cawapresnya Muhaimin Iskandar, itu terkendala dengan perolehan elektoral Muhaimin, dalam survei lemah,” ujarnya.

Robi memperkirakan bahwa siapa pun kandidat cawapres yang akan mendampingi Prabowo, dia harus direkognisi oleh PKB. “Tanpa ada pengakuan dari PKB, tidak akan menjadi kekuatan bagi Prabowo untuk mendongkrak dukungan, khususnya dari kalangan basis pemilih PKB yakni nahdiyin.”

Dia juga melihat data pemberitaan media ini agak mirip dengan masuknya Ma'ruf Amin untuk mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019, di mana saat itu Ma'ruf menggantikan posisi Mahfud MD dari posisi cawapres. “Sebab Mahfud tidak mendapatkan pengakuan dari PKB, sementara Ma'ruf Amin dapat pengakuan dari PKB, bahkan PPP,” katanya.

Menurut Robi, lembaga riset yang dipimpinnya telah melakukan pemantauan melalui pemberitaan media dan media sosial selama satu tahun. Senopati Syndicate, imbuhnya, akan mengawal pemilu damai dengan tiga cara. Pertama, melihat pergerakan media dalam memetakan isu-isu yang berpotensi pada ancaman keamanan pada penyelenggaraan Pemilu 2024 khususnya hoaks dan politik identitas yang mengancam pada disintegrasi bangsa.

Kedua, komposisi sipil-militer dalam menyeimbang kontestasi untuk pasangan capres-cawapres masih sangat penting dalam konteks politik Indonesia. Maklum, dua kubu kandidat, yakni Prabowo dan Ganjar Pranowo akan sangat keras dalam kontestasi menuju Pilpres 2024. Terakhir, netralitas institusi negara baik perangkat aparatur sipil negara (ASN) dan menjaga sinergitas TNI-Polri. (RO/J-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat