visitaaponce.com

Peneliti BRIN Akui Timpangnya Pembangunan Indonesia Timur

Peneliti BRIN Akui Timpangnya Pembangunan Indonesia Timur
Jembatan Bukit Cinta di Jalan Sorong Makbon, Kota Sorong, Papua Barat Daya(ANTARA FOTO/Olha Mulalinda)

PENELITI utama pada Pusat Riset Kewilayahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Cahyo Pamungkas mengamini pernyataan bakal calon presiden Anies Baswedan mengenai timpangnya pembangunan di Indonesia Timur.

Menurutnya, hal itu terejawantah melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi-provinsi Indonesia bagian timur seperti Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur yang masih rendah ketimbang provinsi lainnya, khususnya Indonesia bagian Barat.

"Itu, kan, indikator yang jelas bahwa terjadi ketimpangan pembangunan antara provinsi di bagian barat, tengah, dan timur," kata Cahyo kepada Media Indonesia, Kamis (13/7).

Baca juga: Anies dan Ganjar Menjawab Mereka Teman dan Sahabat, Sebut Prabowo Senior dan Patriot

Cahyo berpendapat strategi pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat di Indonesia Timur hanya berbasis pada pertumbuhan ekonomi. Padahal, yang lebih penting adalah pembangunan berbasis budaya dan pemberdayaan masyarakat adat.

Di Papua, misalnya, Cahyo menyoroti penggelontoran dana otonomi khusus atau otsus yang tidak begitu dirasakan oleh Orang Asli Papua (OAP) itu sendiri. Hal tersebut dinilainya paradoks mengingat sumber daya alam Papua yang kaya.

Baca juga: Ini Jawaban Tiga Bacapres Saat Ditanya Kelanjutan Pembangunan IKN, Anies : Apa Ada Masalah? 

"Di mana SDA yang melimpah, ada tambang, hutan, hasil laut tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakatnya," ujar Cahyo.

Bahkan, lanjutnya, penelitian Lembaga Ketahanan Nasional atau Lemhanas menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi di Bumi Cenderawasih tidak berbanding lurus dengan upaya mengurangi konflik kekerasan yang terjadi di sana.

Meski tetap menilai pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur sebagai hal yang penting, Cahyo mengatakan perlu ada evaluasi mengenai arah pembangunan yang sesuai dengan harapan masyarakat. Jangan sampai, sambungnya, pembangunan infrastruktur justru mendisrupsi masyarakat adat untuk menikmati hasil pembangunan.

Dalam acara Rakernas Apeksi 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan, Anies menunjukkan foto citra satelit malam hari Indonesia yang tampak terang di bagian barat, tapi gelap di bagian timur. Menurutnya, ada ketimpangan dalam pembangunan yang ada di Indonesia selama ini.

"Kita ingin di Indonesia terjadi atau tumbuh setara, khususnya Indonesia Timur," ujar Anies. (Tri/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat