visitaaponce.com

Jubir Anies Pendidikan itu Mahal tapi Kebodohan Jauh Lebih Mahal

Jubir Anies: Pendidikan itu Mahal tapi Kebodohan Jauh Lebih Mahal
Anies Baswedan(MI/ M Irfan)

JURU bicara Anies Baswedan yang juga dikenal sebagai tokoh pendidikan Indra Charismiadji, mengelaborasi dialog Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dengan jurnalis senior Karni Ilyas melalui kanal YouTube TVOneNews, Jumat (28/7).

“Indonesia sudah 7 tahun mengalami layanan PPDB zonasi yang amburadul, solusi Pak Anies simpel, jumlah SD dan bangkunya sama dengan SMP dan SMA/K. Pemerintah harus melakukan langkah progresif seperti membangun SMP dan SMA/K Inpres," ujarnya.

Baca juga: Kisruh PPDB, Kemendikbud-Ristek Didesak Segera Bentuk Satgas

Menurut Indra, Anies Baswedan percaya bahwa modal terbesar bangsa Indonesia bukanlah sumber daya alam, melainkan manusianya. Untuk itu kualitas manusia Indonesia menjadi kunci dalam memajukan negara  dan mensejahterakan rakyat. Untuk itu anggaran pendidikan jangan dilihat sebagai biaya melainkan investasi.

Baca juga: Koalisi Yakin Anies Mampu Bawa Perubahan

“Pendidikan itu mahal tapi kebodohan atau bahasa beliau ignorance jauh lebih mahal. Itu yang disampaikan secara gamblang oleh Pak Anies Baswedan dalam wawancara dengan Karni Ilyas. Jadi kalau orang masih bingung apa yang mau dirubah oleh Pak Anies ya beliau mau fokus ke pembangunan kualitas manusia,” tandas Indra.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Supiri Anies Naik Mobil Bak Manual, Ngobrolin Apa Sih?

Komitmen Anies pada akses pendidikan sudah ditunjukkan di DKI Jakarta dengan adanya program BPMS (Biaya Pendidikan Masuk Sekolah), yaitu biaya sekolah untuk anak-anak miskin yang bersekolah di sekolah swasta. Indra berpendapat bahwa kisruh PPDB zonasi akan tuntas jika program BPMS ini bisa dilaksanakan diseluruh Indonesia. “Jangan biarkan kebodohan memimpin negeri ini,” pungkas Indra. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat