visitaaponce.com

Densus Bawa 16 Senpi Tersangka Teroris Karyawan KAI ke Labfor

Densus Bawa 16 Senpi Tersangka Teroris Karyawan KAI ke Labfor
Densus 88 membawa 16 senjata api milik DE ke Laboratorium Forensik Polri untuk memastikan jenis senjata yang sudah dimodifikasi.(Antara)

DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri membawa 16 senjata api (senpi) milik DE, 28, karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ditangkap kasus tindak pidana terorisme ke Laboratorium Forensik (Labfor). Guna memastikan jenisnya, karena sudah banyak yang dimodifikasi.

"Nanti kita akan kirim ke labfor untuk melihat apakah casing dalamannya masih original atau sudah rakitan, mengenai kepastiannya antara casing sparepart isi dalam dan lain-lainnya ini masih akan dibawa ke laboratorium untuk diteliti," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Rabu (16/8).

Aswin mengaku akan memastikan keaslian senjata tersebut. Apakah semuanya bahan pabrikan atau sudah ada perubahan. Dia mencontohkan salah satu senjata api merek Uzi yang disita dari DE.

Baca juga: PT KAI Pecat DE yang Ditangkap Kasus Terorisme Setelah Inkrah

"Nah, ini akan butuh waktu. Hanya memang kalau terlihat casing dari luar seperti itu ya, saya mungkin tidak ahli senjata misalnya, saya mau menyebutkan yang Uzi ini mungkin banyak tipe juga. Laporan pemeriksaan nanti dari laboratorium ini senjata apa isi dalamnya, casing luarnya apa dan seterusnya," ungkap Aswin.

Densus dipastikan akan membuktikan satu persatu. Penyidikan masih terus dilakukan Detasemen berlambang burung hantu itu.

Baca juga: DE Tersangka Teroris Bekasi Modifikasi Air Gun Jadi Senpi

Tim Densus 88 menangkap DE pada Senin, 14 Agustus 2023 di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dalam penggeledahan, ditemukan 16 senjata api, baik pabrikan maupun rakitan.

Dari belasan senjata itu, ada lima yang dimodifikasi dari airsoft gun menjadi senjata api. Rata-rata senjata milik DE telah menjadi senjata api penuh.

Namun, tidak dirinci apa saja jenisnya. Densus hanya menyebut 11 laras pendek dan 5 laras panjang. Semua senjata tersebut telah dilabeli ISIS.

DE bergabung dengan kelompok radikal sejak 2010. Berawal dari masuk menjadi jemaah Mujahidin Indonesia Barat (MIB) di Bandung, Jawa Barat dengan pemimpin berinisial WM, telah ditangkap.

Setelah WM ditangkap, jemaah bubar dan DE berselancar bebas melanjutkan propaganda terorisme di media sosial. Kemudian, DE menyatakan baiat kepada Amir ISIS pada 2014. Lalu bergabung menjadi karyawan PT KAI pada 2016. (Z-3) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat