visitaaponce.com

Pengamat Akan Jadi Rebutan, Erick Dipastikan Tegak Lurus ke Jokowi

Pengamat: Akan Jadi Rebutan, Erick Dipastikan Tegak Lurus ke Jokowi
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) saat naik LRT Jabodetabek di Jakarta, Kamis (3/8/2023).(Ant)

BERGABUNGNYA Golkar dan PAN ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) membuat dinamika politik di Indonesia semakin dinamis.

Pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko S.Sos M.Si D.COMM menilai bergabungnya dua partai politik (parpol) besar ke KKIR bisa sebagai alert warning system bagi PDI Perjuangan.

Menurut Anang, sebagai pemenang pemilu 2019 yang lalu, PDI Perjuangan menganggap cukup kuat dan bisa memenangkan kontestasi pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) pada Pemilu 2024 tanpa koalisi atau dukungan parpol lainnya.

Baca juga: Erick Thohir Dinilai Tengah Jadi Rebutan Para Capres

"Namun dengan masuknya PAN dan Golkar ke KKIR, harus jadi peringatan ke petinggi PDIP untuk mempertimbangkan ulang. Tujuannya agar kandidat capres dan cawapres yang akan diusung PDIP dapat memenangkan Pilpres 2024," ucap Anang, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (18/8).

Ia mencontohkan resistensi sejumlah elite PDI Perjuangan atas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Padahal akar rumput di PDI Perjuangan sangat menginginkan Erick dapat mendampingi capres PDIP tersebut untuk memenangkan pilpres mendatang.

Menurut Anang, perbedaan pendapat mengenai capres-cawapres di tubuh PDI Perjuangan bukanlah hal baru dan sudah terjadi cukup lama.

Namun, dia melanjutkan, saat ini akar rumput di PDI Perjuangan sudah ada pergerakan untuk mendorong Ganjar dapat berpasangan dengan Erick.

Anang menilai wajar sekali jika saat ini akar rumput di PDI Perjuangan menginginkan Erick dapat mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.

Baca juga: Erick Thohir Dinilai Jadi Cawapres Kuat Pilihan Jokowi

Selain memiliki kedekatan dengan Jokowi, menurut Anang, elektabilitas Menteri BUMN ini masih yang tertinggi ketimbang kandidat cawapres lain.

Berdasarkan survei Indikator Politik terakhir, elektabilitas Erick berada di 22,9%. Angka tersebut mengungguli Ridwan Kamil (20,1%) dan Sandiaga Salahuddin Uno (11,5%).

Bahkan saat Ganjar disimulasikan bersanding dengan Erick, pasangan ini dapat unggul dari Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto.

"Jika kini PDIP berusaha menarik Erick sebagai pendamping Ganjar, amat terasa nuansa perebutan calon potensial Jokowi ke PDIP," ucap Anang.

Anang menambahkan sampai saat ini orang-orang yang dekat dengan Jokowi masih jadi magnet dan memiliki daya ungkit memenangkan Pilpres 2024. Apalagi, sukarelawan Jokowi terbilang banyak dan lebih ke arah personal.

"Juga, Jokowi masih sebagai kepala negara, dia memiliki akses ke media dan logistik sangat besar untuk mengarahkan calon yang diinginkannya. Bahkan, jika dikehendaki Jokowi bisa mengarahkan terbentuknya koalisi."

"Sekarang tinggal Erick mau atau tidak berpasangan dengan Ganjar atau Prabowo. Saya yakin Erick akan patuh pada perintah Jokowi," tutupnya. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat