visitaaponce.com

Menteri Bahlil Pernah Berjanji Tidak akan Zalim kepada Warga Pulau Rempang, Batam

Menteri Bahlil Pernah Berjanji Tidak akan Zalim kepada Warga Pulau Rempang, Batam
Janji Manteri Bahlil kepada warga Pulau Rempang-Galang, pada 13 Agustus 2023.(TikTok)

MENTERI Investasi Bahlil Lahadalia pernah berjanji tidak akan zalim kepada warga Pulau Rempang-Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dia mengaku akan mencari solusi terbaik bagi warga dari 16 kampung tua yang terimbas proyek Rempang Eco City di sana.

Hal itu diungkapkan Bahlil Lahadalia yang berkunjung ke Pulau Rempang, Kota Batam, Minggu, 13 Agustus 2023 lalu. "Saya tidak mungkin zalim kepada bapak ibu semua, kita akan mencarikan solusi terbaik," katanya saat mengunjungi Kantor Camat Galang, seperti tampak dalam video yang viral di media sosial.

Namun, kenyataannya yang terjadi tidak demikian. Selama beberapa hari ini penolakan warga malah cenderung keras. Pada Kamis (7/9), dan Senin (11/9), massa yang beranggotakan sejumlah elemen masyarakat adat setempat melakukan perlawanan.

Baca juga : Jokowi Akui Gusur Paksa di Pulau Rempang karena Buruknya Komunikasi

Alih-alih menggunakan cara persuasif, personel Polri justru menggunakan cara represif dengan menembakkan gas air mata. Bahkan, gas air mata memasuki area sekolah di Pulau Rempang saat upaya penggusuran paksa dilakukan pada Kamis (7/9).

Polisi menangkap enam warga dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat pukulan. Selain itu, ratusan murid sekolah yang sedang mengikuti kegiatan belajar harus dibubarkan imbas gas air mata yang masuk ke area SMP Negeri 22 Galang dan SD Negeri 24 Galang.

Baca juga : Warga Pulau Rempang-Galang Kembali Melawan, Unjuk Rasa Berakhir Ricuh

Pada Senin (11/9), aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di depan kantor BP Batam, juga berakhir ricuh. Bentrokan antara polisi dan warga pun terhindarkan. Puluhan warga Rempang ditangkap dan puluhan personel kepolisian luka-luka dalam insiden itu.

Warga menolak keras relokasi imbas pembangunan mega proyek "Rempang Eco-City" sebab hal itu dilakukan secara paksa dengan menggunakan tangan aparat keamanan.

Dua peristiwa kekerasan yang dipertunjukkan ke seantero negeri ini akhirnya mendapat sorotan dari Presiden Joko Widodo.

Jokowi meminta Bahlil untuk mengecek kondisi terkini di Pulau Rempang sebab sebelumnya telah ada kesepakatan antara warga setempat dengan BP Batam mengenai ganti rugi dan relokasi.

"Nanti mungkin besok atau lusa Menteri Bahlil akan ke sana untuk memberikan penjelasan mengenai itu," ujar Jokowi di sela-sela kunjungan kerja di Cilegon, Provinsi Banten, Selasa (12/9).

 

Menteri Bahlil minta warga Rempang percaya

Saat bertemu dengan warga Rempang yang berdemo di Kantor Camat Galang, Agustus lalu, Bahlil telah berdiskusi dengan sejumlah perwakilan warga Rempang-Galang. Saat itulah ia mengaku akan mencari solusi terbaik.

Dikatakannya, dirinya juga orang kampung dan dulu tinggal di dusun kecil dengan kedua orangtua berprofesi pembantu rumah tangga dan buruh bangunan. Karena itu, Bahlil mengaku paham betul dengan perasaan warga Rempang. “Saya mengerti perasaan bapak ibu semua," katanya.

Dia memahami kekhawatiran warga hingga melakukan penolakan. Tetapi, dia meminta masyarakat mengerti apa yang menjadi tujuan negara.

"Saya paham apa yang menjadi aspirasi rakyat. Pak wali (Wali Kota Batam) dan Gubernur sudah baik, dan ketemu dengan saya. Biar tak ada dusta diantara kita, saya datang hari ini karena satu niat baik. Maka tolong bubar," pungkasnya.

Saat itu, warga Rempang membentangkan spanduk bertuliskan narasi penolakan terhadap relokasi kampung tua mereka. Setelah itu aksi dilanjutkan di depan Kantor Camat Galang. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat