KPK di Titik Nadir Jelang Perayaan Hari Antikorupsi Sedunia 2023
![KPK di Titik Nadir Jelang Perayaan Hari Antikorupsi Sedunia 2023](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/fbde032b2f2d382e15d4d6ae01883a67.jpg)
SITUASI pemberantasan korupsi di Indonesia dinilai semakin runyam jelang Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023.
Selain nihilnya pengesahan produk legislasi yang mendukung upaya pemberantasan korupsi seperti Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset Tindak Pidana, lembaga pemberantasan korupsi, yakni KPK, justru menghadapi masalah internal.
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi atau Pukat Universitas Gadjah Mada Zaenur Rohman menilai, penetapan Ketua nonaktif KPK Firli Bahuri sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya sangat menyedihkan. Padahal, sejatinya KPK didirikan untuk memantik lembaga kepolisian dan kejaksaan bekerja lebih bersih.
Baca juga : KPK Gelar Sidang Etik Firli Bahuri Mulai 14 Desember
"Justru di akhir 2023 ini KPK berada di titik nadir, titik terendah dari selama mereka berdiri, karena seorang ketuanya dijadikan tersangka oleh kepolisian," ujar Zaenur kepada Media Indonesia, Jumat (8/12).
Menurutnya, potret buruk pemberantasan korupsi di Tanah Air saat ini adalah buah dari revisi UU KPK yang menempatkan lembaga antirasuah tersebut dalam rumpun eksekutif. Selain itu, konfigurasi pimpinan KPK diisi oleh orang-orang problematik.
Baca juga : Yasonna Serahkan Penunjukkan Pengganti Eks Wamenkumham ke Jokowi
"Dua-duanya adalah karya dari pemerintah dan DPR. Nextnya, saya berharap, independensi KPK dikembalikan," tandasnya.
Terpisah, Ketua Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Hamdan Zoelva mengatakan ada dua program yang diusung Amin terkait pemberantasan korupsi, yakni memperkuat KPK dan menerapkan kurikulum antikorupsi di semua tingkat sekolah.
"Kami akan kembali memperkuat KPK, memperbaiki kembali Undang-Undang KPK tentu nanti melibatkan DPR," jelas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2013-2015 itu.
Adapun Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo menyebut pemberantasan serta pencegahan korupsi sudah menjadi bagian dari Asta Cita, delapan program prioritas Prabowo-Gibran.
"Intinya, kita perkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan penguatan semua lini berdasarkan pendekatan sistem," kata Drajad.
Seperti halnya Amin, Prabowo-Gibran dalam Asta Citanya juga ingin memperkuat KPK. Dalam hal ini, KPK bakal dijadikan center of excelllence terkait upaya pemberantasan korupsi yang bersifat preventif untuk melakukan edukasi langsung dengan sektor pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. (Z-5)
Terkini Lainnya
Rita Widyasari Diduga Terima Fee Dalam Bentuk Dolar Buat untuk Tiap Pengiriman Batu Bara
KPK Ungkap Modus Gratifikasi dan Pencucian Uang Rita Widyasari
KPK Dalami Peran Anggota BNPB di Kasus Korupsi APD Kemenkes
Uang Rp1 Triliun PT Taspen Diputar ke 3 Jenis Investasi Fiktif
KPK Isyaratkan segera Tahan Tersangka Kasus Korupsi APD Kemenkes
Pengusutan Perkara Lain Firli Bahuri Dianggap Upaya Penundaan Kasus yang Berjalan
Kapolda Metro Janji Tuntaskan Semua Perkara Firli Bahuri
Pegiat Antikorupsi: Koordinasi KPK dan Polri-Kejaksaan Agung Memang tidak Baik
Selain Kasus Pemerasan, Polisi tengah Usut Perkara Lain Firli Bahuri
Polda Metro Jaya Terus Koordinasi dengan Kejati DKI terkait Kasus Firli
Istana Proses Surat Undur Diri Firli Bahuri dari KPK
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap