visitaaponce.com

Akan Dihadiri Presiden, Apdesi Kecam Kegiatan Hari Desa Nasional

Akan Dihadiri Presiden, Apdesi Kecam Kegiatan Hari Desa Nasional
Massa dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) berunjuk rasa di depan kompleks Parlemen(Dok)

ASOSIASI Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) pimpinan Arifin Abdul Majid mengecam keras kegiatan peringatan Hari Desa Nasional yang akan diselenggarakan pada 30 Januari nanti. Pasalnya, kegiatan tersebut digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apdesi pimpinan Surta Wijaya dengan menghadirkan kepala desa (kades) seluruh Indonesia dan juga mengundang Presiden Jokowi.

Sekjen Apdesi pimpinan Arifin, Muksalmina Asgara mengatakan kegiatan dengan mengumpulkan kades sudah sering dilakukan DPP Apdesi pimpinan Surta. Bahkan kegiatan yang diselenggarakan secara besar-besaran itu menghadirkan presiden yang sebenarnya sangat berbau politis di masa pemilu saat ini.

"Pada dasarnya kita mengecam hal ini terus dilakukan. Bamun jika memang ini terus terjadi, tentunya publik bisa menilai sendiri, siapa sebenarnya yang bermain dan untuk kepentingan apa," ujarnya kepada Media Indonesia, Minggu (28/1).

Baca juga : Gibran Tunggu Keputusan Bawaslu Soal Dukungan Apdesi 

Muksalmina menyayangkan kegiatan tersebut seolah dibiarkan terus dilakukan. Apalagi DPP Apdesi pimpinan Surta menggunakan lambang dan logo Apdesi. Hal itu, tentu saja membingungkan anggota Apdesi di level kabupaten/kota. Bahkan dinilai Apdesi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.

Baca juga : Bawaslu: Acara Desa Bersatu Apdesi yang Dihadiri Gibran adalah Pelanggaran

"Yang selalu Kami persoalkan adalah penggunaan nama 'Apdesi' yang selalu dibawa-bawa, seolah-olah kegiatan itu benar-benar dilakukan oleh Apdesi. Padahal yang sebenarnya adalah lembaga DPP Apdesi sesuai terdaftar di Polpum. Sehingga ini terus membuat anggota Apdesi level kabupaten/kota kebingungan," kata dia.

Muksalmina meyakini kegiatan tersebut digerakkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan di masa pemilu dan memiliki kedekatan dengan presiden. Sebab, presiden selalu diundang dan turut hadir dalam kegiatan seperti itu.

"Kami meyakini ini sebagai bentuk pembiaran dan pembuktian yang nyata oleh orang-orang tertentu yang memiliki kedekatan dengan presiden untuk kepentingan pribadi maupun politik mereka," kata dia.(Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat