Dikritik Civitas Akademika UGM, UII, hingga UI, Jokowi Itu Hak Demokrasi
![Dikritik Civitas Akademika UGM, UII, hingga UI, Jokowi: Itu Hak Demokrasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/d86507defb3e3dc31f389f1e2fba1554.jpg)
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) tak ambil pusing dengan munculnya sejumlah petisi civitas akademika untuk dirinya. Ia menganggap bagian dari hak demokrasi.
"Ya itu hak demokrasi," ujar Presiden Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 2 Februari 2024.
Presiden tak melarang adanya petisi. Ia justru mempersilahkan.
Baca juga : Ibarat Bola Salju, Kritik pada Jokowi Diyakini Terus Bermunculan
"Setiap orang boleh berbicara berpendapat," terangnya.
Sebelumnya, Guru besar Universitas Gajah Mada (UGM) mengeluarkan petisi Bulaksumur. Petisi tersebut berisikam kritikan terhadap pemerintahan Jokowi.
"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada," kata Guru Besar Fakultas Fakultas Psikologi, Prof. Drs. Koentjoro, di di Balairung Gedung Pusat UGM, Rabu, 31 Januari 2024.
Baca juga : Perilaku Presiden Makin Meresahkan, Picu Gelombang Protes
Selain itu, Civitas Akademika Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mendesak Presiden Jokowi menghentikan tindakan melawan hukum. Di antaranya penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang dalam Pilpres 2024.
"Demokrasi Indonesia kian tergerus dan mengalami kemunduran. Kondisi ini kian diperburuk dengan gejala pudarnya sikap kenegarawanan dari Presiden RI, Joko Widodo." kata Rektor UII Prof. Fathul Wahid, Kamis, 1 Februari 2024.
Pernyataan Civitas Akademika UII diberi tema Indonesia Darurat Kenegarawanan. Dalam penilaian UII, jelang pemilihan umum kekuasaan secara terang-terangan digunakan untuk mendukung kepentingan politik kubu tertentu, dengan mengerahkan sumber daya negara.
Baca juga : Ini Respon Jokowi Soal Petisi Bulak Sumur Guru Besar UGM
Kemudian, sejumlah Guru Besar Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan kegelisahannya menyikapi situasi bangsa saat ini. Mereka prihatin tatanan hukum dan demokrasi hancur pada tahun pemilu.
"Kami resah dan sekaligus geram atas sikap tindak para pejabat, elit politik, dan hukum yang mengingkari sumpah jabatan mereka untuk menumpuk harta pribadi menumpuk. Kekuasaan membiarkan negara tanpa kelola dan digerus korupsi yang memuncak jelang pemilu," ujar Guru Besar UI Prof Harkristuti Harkrisnowo, Jumat, 2 Februari 2024.
Baca juga : Kubu Anies-Muhaimin Dukung Keprihatinan Civitas Akademika
Terkini Lainnya
Jokowi: Serangan Siber ke Pusat Data Nasional Juga Terjadi di Negara Lain
Jokowi Jawab Desakan agar Menkominfo Mundur
Jokowi Bantah Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta
Presiden Minta Peningkatan Investasi di Sektor Kesehatan Dipercepat
Jokowi Perintahkan Menteri-menteri Atur Ulang Tarif Pungutan Batu Bara
Jokowi: Polri Harus Lebih Unggul dari Pelaku Kejahatan
Muncul Petisi Mundur dari Kursi Menteri, Menkominfo Budi Arie: Ah Biar Aja
Billie Eilish dan Nicki Minaj Minta Penggunaan AI dalam Musik Dihentikan
11 Ribu Fan K-pop Berhasil Cegah Hyundai Gunakan Batu Bara untuk Mobil Listriknya
Soal Maklumat Canberra Kritik Jokowi, Anita Wahid: Muncul Karena Kegeraman
Munculnya Petisi dari Civitas Kampus Harus Disyukuri dalam Demokrasi
Kecelakaan Cibubur, 28 Ribu Orang Teken Petisi Cabut Lampu Merah di TKP
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap