Seruan Moral dari Guru Besar dan Universitas Buka Mata Masyarakat
![Seruan Moral dari Guru Besar dan Universitas Buka Mata Masyarakat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/404c948287a83c98d144bab9b4313788.png)
REKTOR Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih menilai seruan moral yang dilakukan universitas dan guru besar terkait fenomena pemilihan umum (pemilu) tahun ini membuka mata masyarakat bahwa seruan tersebut untuk kondisi negara yang lebih baik lagi.
"Saya masih sangat percaya dan haqul yakin, seruan moral oleh para guru besar dan akademisi yang akhir-akhir ini banyak bermunculan pada dasarnya dimaksudkan untuk tujuan-tujuan mulia serta berangkat dari idealisme dan kesucian serta panggilan nurani untuk kebaikan bersama. Saya yakin itu," kata Nasih saat dihubungi, Minggu (4/2).
Hanya, lanjut dia, di tengah hiruk pikuk politik saat ini, sangat mungkin ada orang-orang tertentu yang memanfaatkan idealisme dan suara hati para akademisi tersebut untuk tujuan dan kepentingan politik tertentu. Orang-orang tersebut dipastikan bukan akademisi, tetapi mungkin politisi berbaju akademisi.
Baca juga : Sejumlah Rektor Apresiasi Kinerja Pemerintah Jokowi
"Jadi yang oportunis dan partisan bukan akademisinya tetapi orang-orang yang memanfaatkan isu-isu atau pandangan akademik tersebut untuk tujuan politik. Jadi kita harus sangat berhati-hati," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) mendeklarasikan pemilu 2024 yang damai dan aman. Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof Nurhasan juga mengingatkan agar akademisi tetap objektif dalam menyampaikan pendapatnya.
"Harus ada koridor dalam menyampaikan pendapat ini. Koridor yang harus ditaati selama kebebasan tersebut bersifat objektif dengan didasari nilai etika dan untuk kebaikan bangsa," ujarnya.
Baca juga : Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas Jadi Panelis Debat Kelima Pilpres 2024
Adanya kebebasan berpendapat pun perlu dihormati secara bersama sehingga jangan sampai memecah belah bangsa. "Jangan sampai kebebasan berpendapat ini digunakan untuk menghujat memfitnah, hingga menghasut," pungkasnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
CORE UPJ 2024 Sukses Diskusikan Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik
UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Digital Universitas Asia 2024
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Pelantikan Ketua IKAWIGA, Alumni Miliki Peran Strategis bagi Perguruan Tinggi
Wuling Donasi Mesin untuk SMK dan Universitas di Jateng dan DIY
Ini Prof Rarastoeti Pratiwi, Guru Besar Baru UGM Angkat Keunggulan Ilmu Biokimia
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Orasi Pengukuhan Guru Besar UPH: Teknologi IoT Kurangi Konsumsi Energi hingga 25%
Hakim Dituntut untuk Lebih Aktif Temukan Kebenaran Materiil
Guru Besar UPI Dukung Digitalisasi Kurikulum & PembelajaranTeknik Otomotif untuk Sambut Era Industri 4.0
Guru Besar UPI Sebut Pembelajaran Work-Based Learning Kembangkan Skill Set Lulusan Pendidikan Kejuruan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap