Tiga Calon Presiden Isyarat Rekonsiliasi pada Debat Pamungkas
![Tiga Calon Presiden Isyarat Rekonsiliasi pada Debat Pamungkas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/b7afba89b41a8224bf38f5616596ef25.jpg)
PARA calon presiden mengisyaratkan spirit politik rekonsiliasi dalam debat, Jakarta, Minggu (4/1) malam. Pasalnya, tidak seperti debat-debat sebelumnya yang sarat dengan intensitas serangan panas, debat kelima justru menunjukkan sejumlah sikap yang cukup simpatik di antara para kontestan.
Itu disampaikan Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam. "Memang ada serangan terkait politisasi distribusi bansos, isu ketimpangan dan ketidakadilan, serta isu konflik kepentingan. Namun takaran serangannya, tidak sekuat debat-debat sebelumnya," ujar Umam, Minggu (4/2).
Menurutnya, debat terakhir seolah memberikan pesan tentang proses pendinginan (cooling down) sehingga politik pecah belah tidak berkembang menjelang hari pemungutan suara Pemilu 14 Februari 2024.
Baca juga : Haedar Nashir Harap Debat Capres Cawapres Lebih Substantif
Ia mengatakan kubu calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menunjukkan kekompakan dengan mencoba saling memancing untuk menghantam kubu 2. Namun, penampilan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dinilai lebih siap dibanding debat sebelumnya yang tampak hanya pasrah menikmati serangan rival.
"Di debat pamungkas ini, sejumlah poin-poin penting dan detail argumen solutif bisa ia (Prabowo) paparkan sehingga ruang serangan terhadap capres 02 relatif tidak sekuat debat-debat sebelumnya. Prabowo cukup diuntungkan dengan diberikan kesempatan pertama memaparkan visi misi, sehingga dirinya bisa menghindari kegusaran akibat serangan yang dilakukan oleh lawannya di momentum serangan awal," tutur Umam.
Secara konten, Umam mengatakan tema pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM), memang terasa 'Anies banget'. Ia menganggap Anies mampu menghadirkan sejumlah argumen filosofis tentang pentingnya investasi SDM yang akhirnya disetujui dua paslon lain. Namun, sambungnya, Ganjar dan Prabowo tampak mampu mengimbangi dengan jawaban yang berbasis pengalaman lapangan masing-masing.
Baca juga : Anies dan Ganjar Dinilai Kompak Serang Prabowo saat Debat Capres
Terkait isu kebudayaan, elaborasi tema dianggap cenderung direduksi hanya sebatas aspek seni budaya. Ketiga paslon, sambung Umam, tidak banyak mengelaborasi sisi kebudayaan sebagai suprastruktur peradaban untuk pembangunan SDM unggul, berintegritas, disiplin, jujur, dan bertanggung jawab, sebagai prasyarat hadirnya angkata kerja yang produktif dan berdaya saing tinggi.
"Patut disayangkan pula capres 1 dan capres 3 tidak mengevaluasi janji Revolusi Mental sebagai ekspresi revolusi kebudayaan yang pernah digaungkan oleh Presiden Jokowi yang saat ini terasa lekat dengan kubu 02. Di tema kesehatan, evaluasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan juga tidak termanfaatkan optimal sebagai materi debat dan serangan," tuturnya.
Ia juga menilai para paslon mencoba menggunakan sejumlah narasi dan argumen untuk dioptimalkan guna mengonsolidasikan basis dukungan elektoral. Ia mencontohkan Anies sering menggunakan terminologi Jawa untuk mengonsolidasikan basis pemilih dari segmen Jawa. Anies juga beberapa kali menggunakan argumen Islam moderat yang bisa diarahkan untuk mengonsolidasikan dukungan Nahdliyin yang saat ini terfragmentasi.
Baca juga : Anies Baswedan Dapat 90% Sentimen Positif Media Sosial
"Sementara itu, janji Prabowo untuk membantu keraton-keraton kerajaan dan Kesultanan berpotensi mengonsolidasikan basis pemilih adat dan para raja-raja di tingkat lokal yang juga masih punya pengaruh dan akar sosial-politik di wilayah masing-masing," tukasnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Partisipasi Warga Jakarta untuk Pemilu 2024 Capai 78%
Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres, Ini Antisipasi Pemprov Jateng
Lemhanas Bakal Gembleng Legislator dan Senator Terpilih sebelum Dilantik
Kekerasan Berbasis Gender Pemilu Terjadi di Ranah Domestik
Pilgub Jakarta Tetap Bertaji Meski tak Berstatus Ibu Kota Lagi
Kepala Daerah Baru Dituntut Punya Visi Misi Pelestarian Lingkungan
Hasto Kristyanto dan Ganjar Pranowo Ramaikan Ajang Soekarno Run
PDIP Tanggapi Soal Kemungkinan Merapat dengan KIM di Pilgub DKI
Ini Kata Ganjar Pranowo soal Dukungan PDI Perjuangan ke Anies Baswedan
Ganjar Pranowo Disambut Antusias Ratusan Pelajar Saat Harlah Pancasila di Ende
Megawati, Ganjar, dan Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende
Ditinggal Ganjar dan Gibran, Jawa Tengah Krisis Tokoh Mumpuni di Level Provinsi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap