visitaaponce.com

Dilaporkan Imbas Perannya di Dirty Vote, Zainal Arifin Mochtar Silakan Saja

Dilaporkan Imbas Perannya di Dirty Vote, Zainal Arifin Mochtar : Silakan Saja
Pakar hukum tata negara dan pemeran dokumenter Dirty Vote, Zainal Arifin Mochtar(MI/Susanto)

SALAH satu pemeran film Dirty Vote, Zainal Arifin Mochtar mengaku, dirinya sadar atas konsekuensi yang akan diterima setelah keterlibatan dalam dokumenter tersebut.

"Saya kira, kalau soal kami dilaporkan, gimana lagi? Saya kira, silakan. Itu adalah bagian dari konsekuensi yang sudah kita hitung, itu sudah dipikirkan," terang dia di Kampus Fisipol UGM, Rabu (13/2).

Dosen Fakultas Hukum UGM itu mengungkapkan, teman-teman sejawatnya di UGM pun sudah menyatakan kesediaan berkunjung bila nantinya Zainal ditahan akibat laporan polisi tersebut.

Baca juga : Ini Alasan Dandhy Dwi Laksono Garap Dokumenter Dirty Votes yang kini Viral

Namun, Zainal menegaskan, yang disampaikan dalam Dirty Vote sudah jelas, yaitu semacam mengompilasi. Bahkan, Zainal mengatakan dia menyebut, film Dirty Vote sebagai film kliping.

“Saya kira mirip yang kita lakukan cuma kita kan dari bukan sekadar koran tapi media online dan juga apa fakta-fakta yang tertera,” kata dia. 

Fakta-fakta itu kemudian dinarasikan oleh Zainal bersama dua pakar hukum tata negara lain, yaitu Feri Amsari dan Bivitri Susanti.

Baca juga : Dirty Vote Menyemai Perlawanan dalam Diam

Zainal mengatakan, tidak ada keberpihakan ke paslon manapun dalam proses pembuata Dirty Vote. Bahkan, ada politisi yang mendukung 02 memuji filmnya bagus lewat pesan WA.

“Itu politisi 02 saya gak usah sebut itu. Kita tawarkan umrah kalau perlu buat semuanya, bintang filmnya," papar Zainal.

Namun, Zainal menegaskan, pihaknya tidak butuh pujian, tidak butuh uang dimonetisasi. atau penghargaan. Namun, pihaknya hanya mau para politisi konsisten bisa berdiri bersama rakyat untuk menjadi oposisi apabila mereka kalah dalam pemilu nanti.

Baca juga : Film Dokumenter Dirty Vote Bentuk Pendidikan Politik

Ia menegaskan, film Dirty Vote lahir karena parpol tidak bekerja dengan baik dalam pendidikan politik. 

"Tagihan tembakan kita itu kekuasaan dan kemudian ke partai politik," terang dia. (Z-5)

Baca juga : Wapres : Film Dirty Vote Bagian dari Dinamika Politik

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat