visitaaponce.com

Perjuangan Politik Bukan Sekadar Ajang 5 Tahunan

Perjuangan Politik Bukan Sekadar Ajang 5 Tahunan
PAKAR hukum tata negara Bivitri Susanti(Medcom/Theofilus Ifan Sucipto)

PAKAR hukum tata negara Bivitri Susanti menilai politik Indonesia masih belum sesuai muruah yang dicita-citakan. Politik seyogianya tidak sekadar ajang mencoblos lima tahunan.

"Seharusnya dikembangkan politik kekeluargaan atau everyday politics," kata Bivitri dalam diskusi virtual, Selasa, 13 Februari 2024.

Bivitri menjelaskan sistem itu memungkinkan publik betul-betul mengawal pemerintahan. Pemerintah yang menjalankan amanat rakyat pun mendengar setiap masukan bahkan kritik.

Baca juga : Dukungan Presiden Jokowi untuk Gibran Rusak Konsep Bernegara

"Publik dalam republik seperti Indonesia seharusnya menjadikan hak kita sebagai perjuangan politik sehari-hari," ujar dia.

Bivitri menegaskan politik bukan hanya tentang menggunakan hak suara lima tahun sekali. Namun setelah itu suara rakyat diabaikan.

"Kita dipergunakan dan diobjektifikasi untuk kepentingan suara. Tapi setelah pemilu, kita diperhatikan tidak aspirasi politiknya?" papar dia.

Baca juga : Maklumat Politik Ulama Perempuan, Alissa Wahid: Calon Pemimpin Harus Memastikan Keadilan Seutuhnya

Bivitri mengajak masyarakat terus mengawal demokrasi dan pemerintah. Publik mesti memonitor tindak-tanduk pemimpin setelah terpilih.

"Setelah besok atau Juni (2024 pemilu putaran kedua), sampai kapan pun tetap harus kritis. Jangan diserahkan begitu saja ke wakil rakyat. Kita harus jadi bagian dari politik," ucap dia. (Z-7)

Baca juga : Pemimpin tidak Adil akan Timbulkan Masalah

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat