visitaaponce.com

Sejumlah KPPS Dilaporkan Sakit dan Meninggal, Desain Pemilu Serentak Perlu Dievaluasi

Sejumlah KPPS Dilaporkan Sakit dan Meninggal, Desain Pemilu Serentak Perlu Dievaluasi
Warga dibantu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS)(MI / Susanto)

RIBUAN kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dilaporkan sakit setelah proses pemungutan suara pemilu 2024. Beberapa KPPS juga dikabarkan meninggal dunia. Direktur Eksekutif Yayasan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan perlu ada evaluasi desain pemilu serentak.

“Belum siap dengan prosedur dan tata kelolanya yang terdampak petugas di lapangan,” ujar perempuan yang akrab disapa Ninis itu dalam acara media briefing pemilu 2024 yang digelar oleh Asian Network for Free Election (Anfrel) di Jakarta, Minggu (18/2).

Pemilihan umum (pemilu) lima kotak yakni pemilih presiden, pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, DPRD Kabupaten/kota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) dalam satu hari, ujar Ninis, berdampak pada petugas di lapangan. Desain pemilu seperti itu, sambung Ninis, sangat kompleks.

Baca juga : Sirekap Bikin Gaduh lagi, Hasil Pilpres TPS 09 Bungo Pasang Berubah

“Kita hanya diskusikan sistemnya gimana keserentakan hanya satu hari dan ada dampaknya ke petugas. Memang menghitung (suara) lama. Jadi wajar kalau sampai pagi petugas kelelahan ini memang sangat kompleks. Perlu evaluasi total,” ucapnya.

Indonesia, ujar Ninis, sudah dua kali menyelenggarakan pemilu serentak lima kotak yakni pemilu 2019 dan pemilu 2024. Menurutnya perlu dipikirkan lagi desain keserentakan pemilu agar lebih sederhana. (Z-8)

Baca juga : Bikin Gaduh, KPU Diminta Hentikan Proses Sirekap

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat