Persoalan Teknis Banyak yang tidak Diperhatikan, Petugas Pemilu Meninggal Dunia
PENGAMAT Sosial, Paulus Januar, menilai banyaknya petugas penyelenggara Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 yang meninggal dunia karena berbagai faktor lantaran dipengaruhi persoalan teknis yang tak dibereskan. Hal itu menyebabkan kondisi fatal.
"Ini cuma masalah teknis, teknis yang tidak diperhatikan, yang bisa berakibat fatal yaitu kematian dari petugas yang kita sayangkan," kata Paulus kepada Medcom.id di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024.
Menurut dia, meninggalnya para petugas tidak akan terjadi jika KPU memikirkan secara matang. Misalnya, menambah petugas di tengah banyaknya beban kerja.
Baca juga : KPU Catat 23 KPPS Meninggal Dunia, Ribuan Lainnya Jatuh Sakit
"Nah ini kelihatannya karena beban kerja, perlu diperhitungkan. Jangan beban kerja yang terlalu berat atau memang kalau pekerjaannya demikian penyediaan tenaganya yang harus ditambah," ujar dia.
Mantan Ketua Umum PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) itu menekankan bahwa penyelenggaraan pemilu mestinya selalu dirancang secara matang. Kasus meninggalnya para petugas harus jadi catatan penting supaya tak terulang pada Pilkada Serentak 2024.
"Harus sesuai dengan rencana dan sebenernya bisa dihitung kan beban kerja berapa, kemampuan orang mengerjakan itu, berapa, sehingga diperlukan berapa banyak sumber daya yang diperlukan," ucap Paulus.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus kematian petugas penyelenggara pemilihan umum (pemilu). Total ada 84 orang meninggal berdasarkan laporan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"KPU angkanya 71 untuk yang tanggal 14-18 Februari. Sementara Bawaslu ada tambahan 13 orang. Jadi totalnya ada 84 orang yang meninggal sampai sekarang," kata Budi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin, 19 Februari 2024. (Z-7)
Baca juga : Dua Petugas KPPS Pemilu di Riau Meninggal Dunia Usai Bertugas
Terkini Lainnya
Rekapitulasi Terus Undang Protes
44 Petugas Pemilu Meninggal dan Kecelakaan Kerja Dapat Santunan BPJS Ketenagakerjaan
KPU Umumkan 60 Petugas KPPS Meninggal, Beri Santuan Rp36 Juta per Korban
Proses Penghitungan KPPS Panjang, Pengamat Apresiasi Kerja Anggota KPPS
Pemungutan Suara Lama dan Rumit, Petugas KPPS di Pidie Terus Bertumbangan
Duh, Lowongan Petugas KPPS Pemilu Kurang Peminat di Sulawesi Tenggara
Anggota KPU DKI Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Gratifikasi Caleg DPRD
Langgar Kode Etik, DKPP Pecat Tiga Penyelenggara Pemilu
Urus Kampanye Pilkada 2024, KPU-Bawaslu Diminta Belajar dari Pemilu 2024
Partisipasi Warga Jakarta untuk Pemilu 2024 Capai 78%
Perputaran Uang Pemilu 2024 Mencapai Rp80 Triliun
Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap