visitaaponce.com

Pengamat Ada Potensi Koalisi Pilpres Berlanjut di Pilkada Serentak

Pengamat: Ada Potensi Koalisi Pilpres Berlanjut di Pilkada Serentak
Tiga paslon capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.(Dok. MI/Usman Iskandar)

SKEMA koalisi pendukung paslon capres dan cawapres 01, 02, dan 03 berpotensi berlanjut di Pilkada serentak November 2024.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, menerangkan dekatnya jarak Pemilu dan Pilkada memberikan keuntungan kepada parpol-parpol yang solid membangun basis koalisi Pilpres untuk memenangkan banyak pertarungan kepala daerah.

Arifki menilai peleburan koalisi partai pendukung Pilpres ke paslon pemenang sebelum momentum pilkada langkah politik merugikan. Karena partai-partai yang sudah memperoleh efek dari capres dan cawapres di Pilpres, pada momentum Pilkada bakal berpotensi memperoleh keuntungan besar.

Baca juga : Dua Partai Islam PPP dan PBB akan Bertemu Pekan Depan

“Pilkada ini momentum lebih regional. Paslon capres-cawapres yang menang di daerah-daerah tertentu bakal berpotensi memenangkan Pilkada jika partai koalisi Pilpres solid mendukung di Pilkada,” tutur Arifki, Senin (4/3).

“Daerah-daerah basis Anies, Prabowo, dan Ganjar yang unggul. Jika efek Pilpres dikapitalisasi dengan baik, simbol koalisi dan oposisi nasional bakal terlihat nyata di Pilkada serentak November 2024, “ ujar Arifki.

Meskipun pada satu sisi momentum Pilpres dan Pilkada itu berbeda isu dan kepentingan. Di sisi lain, langkah politik ini bakal menarik diambil oleh partai pendukung 01, 02 dan 03.

Baca juga : Perjuangan Demokrasi Masih Harus Dilanjutkan

Menurutnya, partai pendukung 02 yang saat ini sudah menang versi Quick Count punya kepentingan memenangkan pilkada serentak. Menang di Pilkada serentak bagi partai pendukung 02 adalah legitimasi kemenangan Prabowo-Gibran di level elit-elite daerah 5 tahun kedepannya.

“Sedangkan bagi parpol pendukung 01 dan 03 ini adalah momentum menjaga momentum oposisi bahwa yang menang di Pilkada bukan dari kubu partai pemenang pilpres,” terangnya.

Arifki menegaskan pertarungan ini bakal menarik di daerah-daerah strategis, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Pertarungan Pilpres menjadi pertarungan di Pilkada punya peluang terjadi, jika koalisi partai koalisi pilpres membangun komitmen lanjutan. Tetapi, partai-partai tertentu tentu punya kepentingan berbeda, karena memenangkan Pilkada tidak hanya koalisi dan oposisi dengan pemerintahan baru,” tandasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat