Stranas PK Pantau Hambatan Izin Impor untuk Program Makan Siang dan Susu Gratis
![Stranas PK Pantau Hambatan Izin Impor untuk Program Makan Siang dan Susu Gratis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/e286b1936ca49e0c9089838bab80a04a.jpg)
STRATEGI Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) memantau pelaksanaan program makan siang dan susu gratis yang digadang Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Sampai saat ini sejumlah kementerian belum memberikan izin pengimporan produk olahan hewan.
“Berdasarkan rapat koordinasi antara Stranas PK, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Lembaga Nasional Singgel Window, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) ditemui sejumlah realita bahwa masih banyak perusahaan yang belum mendapatkan persetujuan impor produk olahan hewan,” kata Tenaga Ahli Penguatan Pengendalian Ekspor Impor Stranas PK Frida Rustiani melalui keterangan tertulis, Kamis (28/3).
Stranas PK menyarankan seluruh stakeholder terkait tidak menyepelekan tahapan pengimporan itu. Sebab, bisa menjadi ladang korupsi jika dimanfaatkan segelintir oknum.
Baca juga : KPK bakal Telaah Program Makan Siang dan Susu Gratis
“Sebagai upaya pencegahan korupsi dalam sektor impor, Stranas PK meminta diterapkannya satu rekomendasi impor untuk satu persetujuan impor untuk masa periode satu tahun,” ucap Frida.
Frida juga meminta transparansi data harus dilaksanakan dengan sungguh-sunggu dalam program tersebut. Kementerian terkait juga harus menyatukan regulasi.
“Terdapat perbedaan regulasi antara Kemendag dengan Kemendag terkait kuota impor yang saat ini tengah menerapkan prinsip neraca komoditas yang didorong oleh Stranas PK,” ujar Frida.
Baca juga : KPK Periksa Aziz Syamsuddin soal Aliran Uang Perkara Rita Widyasari
Frida menjelaskan Kemendag hanya mengizinkan satu rekomendasi untuk pemberian satu persetujuan impor. Sementara itu, Kementan membolehkan pengajuan rekomendasi untuk impor berkali-kali.
“Hal ini dinilai kurang efektif dan memiliki celah potensi praktik korupsi,” kata Frida.
Impor dinilai penting dalam program andalan Prabowo-Gibran tersebut. Sebab, kata Frida produksi sapi perah di Indonesia hanya mencukupi 20% dari total kebutuhan 4,4 juta ton dalam setahun. (Z-3)
Terkini Lainnya
Kadin: Wacana Bea Masuk Impor 200% akan Menyulitkan Pengusaha
Soal Demurage dan Dugaan Mark Up Impor Beras, SDR Laporkan Kepala Bapanas dan Dirut Bulog ke KPK
Harga Produk Alat Kesehatan Tinggi karena Industrinya Belum Mapan
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Kebijakan Bea Masuk Antidumping Segera Diterbitkan
PT Joowon Tech Indonesia Mengantongi Izin Gudang Berikat dari Bea Cukai Banten
Program Makan Siang dan Susu Gratis Butuh Kementerian Tersendiri
Relawan Prabowo-Gibran Bogor Raya Bagi-bagi Susu Gratis
Program Susu dan Makan Siang Gratis Dianggap Mampu Meningkatkan Kesejahteraan
Aktivis dan Sahabat Ara Sosialisasi Makan Gratis Kepada 100 Anak Yatim Piatu
Program Makan Siang Gratis Sebaiknya Menyasar Ibu Hamil
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap