visitaaponce.com

Mencari Keridaan Lailatulqadar

Mencari Keridaan Lailatulqadar
Ilustrasi malam lailatul qadar.(Dok. MI)

PADA Ramadan Allah SWT menyediakan suatu malam yang memiliki nilai ibadah sama dengan 1.000 bulan, atau setara dengan 83 tahun. Malam itu dikenal sebagai Lailatulqadar yang terjadi hanya sekali dalam setahun, yakni pada malam-malam 10 terakhir Ramadan.

Kesempatan itu hanya disediakan Allah SWT bagi orang yang beriman, khususnya orang yang melaksanakan puasa Ramadan. Untuk mendapatkannya, mukmin harus bertanggang pada malam harinya selepas tengah malam dengan melakukan qiamulail.

Orang yang menghidupkan malam-malam 10 terakhir Ramadan dengan berbagai amal saleh, seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, zikir, istigfar, dan salat Taubat akan berpeluang mendapatkannya.

Baca juga : Keutamaan Salat Tasbih dan Tata Cara Mengerjakannya

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadr 97: 1-5).

Salah satu keistimewan Ramadan, menurut Ustaz Abdul Gaffar Ruskhan, ialah adanya malam kemuliaan, Lailatulqadar, yang disediakan Allah SWT bagi mukmin yang ingin meraihnya. Pada malam itu Al-Qur’an diturunkan Allah SWT dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia. Lalu, malaikat Jibril menyampaikannya kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur selama 23 tahun sesuai dengan keperluan.

Berdasarkan ayat surah Al-Qadr itu, Al-Qur’an diturunkan pada malam kemuliaan itu. Ada yang mengatakan turunnya Al-Qur’an pada malam 27 Ramadan, tetapi ada juga yang mengatakan pada 17 Ramadan.

Baca juga : Empat Amalan untuk Raih Kemuliaan di Malam Lailatul Qadar

Pendapat terakhir dianut jumhur ulama sehingga malam 17 Ramadan ditetapkan sebagai Nuzulul-Qur’an.

Lailatulqadar disebut juga sebagai malam yang penuh dengan keberkahan (lailah mubarakah). Di samping itu, pada malam itu segala urusan mengandung hikmah.

Tidak ada yang mengetahuinya secara pasti, kapan waktu turunnya Lailatulqadar itu. Ada beberapa riwayat hadis dari Nabi SAW yang menjelaskan waktu terjadinya, antara lain pada 27 Ramadan.

Baca juga : Menjemput Keagungan Lailatulqadar

Hal itu dijelaskan riwayat Abu Ka’ab RA dengan katanya, “Demi Allah, sesungguhnya Ibn Mas’ud telah meyakinkan bahwa Lailatulqadar terjadi pada Ramadan dan jatuh pada malam ke-27."

Ada yang berpendapat Lailatulqadar jatuh pada malam 23 Ramadan berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Unais RA.

Pendapat lain, Lailatulqadar jatuh pada malam 21 Ramadan. Pendapat itu merupakan pendapat yang dipilih Imam Syafi’i RA. “Carilah (Lailatulqadar) olehmu pada malam ke-17, 21, dan 23 pada Ramadan." (HR Abu Daud No. 1176).

Baca juga : Amalan Terbaik Malam Lailatulqadar

Malam ganjil

Intinya, terjadinya Lailatulqadar itu pada malam terakhir Ramadan, khususnya pada malam ganjil dari 10 hari terakhir.

Berdasarkan beberapa pendapat itu, tanggal pasti Lailatulqadar tidak diketahui. Yang pasti Lailatulqadar terjadi pada 10 malam terakhir Ramadan.

Baca juga : Ini Tata Cara Salat Sunnah Lailatul Qadar, Jadi Salah Satu Keutamaan di Bulan Ramadan

Selama 10 malam terakhir Ramadan tersebut dapat kita tunaikan beragam amal sunah untuk dapat meraih keutamaan Lailatulqadar.

Amal yang paling baik dilakukan pada malam itu, kaum muslimin dianjurkan agar bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah SWT dengan penuh keimanan dan mengharapkan rida-Nya.

Lailatulqadar merupakan hadiah besar yang diperuntukkan Allah SWT bagi orang beriman. Mukmin yang cerdas tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas itu berlalu tanpa makna. (H-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat