visitaaponce.com

Haedar Nashir Ramadan Momentum Meningkatkan Ketakwaan dan Kesalihan

Haedar Nashir: Ramadan Momentum Meningkatkan Ketakwaan dan Kesalihan
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir:(MI/ARDI TERISTI)

MUHAMMADIYAH telah menetapkan Idul Fitri 1445 H jatuh pada Rabu 10 April 2024. Menjelang akhir Ramadan, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan, puasa Ramadhan bagi muslim tidak sekadar mengubah waktu makan, tapi juga meningkatkan ketakwaan dan kesalihan.

"Kesalihan dalam pandangan Muhammadiyah tidak hanya berlaku pada pribadi atau individu, tetapi juga pada keluarga, sosial masyarakat, bahkan sampai pada kesalihan bernegara dan antarbangsa," papar dia saat silaturahmi dengan para awak media di Kantor PP Muhammadiyah, Sabtu (6/4).

Nilai-nilai utama yang terkandung dalam kesalihan diharapkan menjadi landasan untuk saling menghormati dan bertoleransi di atas semua perbedaan yang ada di muka bumi ini.

Baca juga : Perbedaan Awal Ramadan Harus Disikapi dengan Toleransi

Haedar Nashir juga mengingatkan, para hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang tengah menyidangkan sengketa Pemilu harus "bermoral malaikat" dalam menyelesaikan sengketa/perselisihan hasil Pemilu.

"Harus bermoral malaikat sebenarnya, karena di tangan mereka (Hakim MK) nasib bangsa dan sengketa politik bangsa ditentukan," pesan Haedar. Seluruh Hakim MK diharapkan memiliki landasan jiwa yang amanah, jujur, terpercaya, dan bertanggung jawab dalam memutus sengketa hasil pemilu. Publik menaruh kepercayaan terhadap proses sidang sengketa pemilu di MK.

"Persengketaan pemilu sepenuhnya kita serahkan dan kita dorong penyelesaiannya di MK, tidak di tempat lain," papar dia. Oleh sebab itu, ia berpesan agar para hakim MK bertindak sebagai para negarawan dan atas nama moralitas tertinggi.

"Lebih-lebih atas nama Tuhan Yang Maha Esa mereka harus mengambil keputusan yang jernih, objektif, adil, jujur, terpercaya dan letakkan kebenaran di atas segalanya," kata Haedar.

Putusan MK nantinya harus dihormati semua pihak. "Apapun (putusan MK) kan mesti akan ada keditakpuasan dalam proses sengketa, tapi di situlah platform kita berbangsa dan bernegara, ada fairness," kata dia. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat