visitaaponce.com

Erick Thohir Enggan Berpolemik soal Pembenahan Sepak Bola, Lebih Pilih Cari Solusi

Erick Thohir Enggan Berpolemik soal Pembenahan Sepak Bola, Lebih Pilih Cari Solusi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir(ANTARA )

KETUA Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir enggan berpolemik dan lebih memilih mencari solusi atas sebuah persoalan dalam mengurai persoalan sepak bola nasional.

Salah satunya terkait persoalan pemanggilan pemain ke timnas dan soal persiapan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-17. 

"Daripada kita berpolemik, kita mending cari solusi," kata Erick.

Baca juga: Pengamat Puji Performa Timnas U-7 saat Tantang Korea Selatan

Terkait pemanggilan pemain ke timnas yang selalau ada tarik ulur dengan klub, terutama dalam turnamen di luar agenda FIFA, Erick punya solusinya. Erick akan memutar elite pro academy yang akan menjadi wadah kompetisi pemain muda. Dari kompetisi itulah nanti timnas akan mendapat tambahan suplai pemain.

Sebab, kata Erick, pangkal kendalanya bukan sekadar izin klub melainkan stok pemain. Oleh karena PSSI ingin memiliki lapisan timnas yang lengkap sejak tim U-12 hingga tim senior, maka Erick ingin kompetisi usia muda layaknya elite pro academy segera berjalan. 

Baca juga: Erick Thohir Pastikan Persiapan Piala Dunia U-17 Berjalan Lancar

"Kita tentu tetap butuh di-support dari klub dan liga untuk menebalkan jumlah pemain timnas kita. Tapi juga September ini kita akan mulai elite pro academy. Itu positif untuk semakin menebalkan stok pemain," ujar Erick.

Erick mengatakan dengan sistem timnas yang berjenjang maka sudah pasti kompetisi usia muda menjadi kunci. Elite pro academy, kata Erick, juga bisa menjadi sarana regenerasi bagi klub.

Dengan adanya elite pro academy diharapkan tidak ada jenjang timnas yang kosong. Hal ini terutama jika seluruh jenjang timnas serentak menggelar kegiatan. Sebagai contoh pada September ini tiga jenjang timnas, yakni U-17, U-23, dan senior sama sama melakukan uji coba.

"Kenapa membangun tim nasional itu tidak bisa sepotong-sepotong Kita harus ada kelompok umur, terus meningkat dan ini program jangka panjang. Karena terbukti, contoh ketika kita mengadakan pertandingan FIFA Match Day September ini, ada tentu buat senior team, ada juga buat U-23 AFC, skuat pemainnya jadi tipis. Nah artinya apa? Itulah tugas kami di PSSI untuk menebalkan stok pemain baik lewat liga, elite pro academy, atau TC khusus," ujar Erick.

Layaknya pemanggilan pemain timnas yang mana butuh solusi, hal yang sama juga berlaku terkait pro kontra soal JIS yang jadi lokasi Piala Dunia U-17. Secara tegas Erick enggan berpolemik dengan kalangan yang menarik persoalan ini ke ranah politik.

Sebab, kata dia, masalah JIS adalah sederhana yakni melakukan perbaikan layaknya yang dilakukan stadion lain dalam mempersiapkan turnamen besar. Solusinya, kata Erick, bukan berdebat di media sosial tapi bekerja demi solusi agar JIS bisa jadi lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-17.

"Bukan waktunya kita berpolemik. Yang penting kita sebagai tuan rumah harus mempersiapkan ini dengan baik. Saat ini sesuai rekomendasi FIFA pergantian rumput dan pembukaan akses ke stadion JIS sedang dilakukan. Dan saya memohon maaf kalau dipikir sebelumnya saya mengada-ngada, saya tidak mengada-ngada. Saya justru ingin supaya kita menjadi tuan rumah yang baik," kata Erick. (Mal/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat