visitaaponce.com

JEPANG mengalahkan tuan rumah Euro 2024, Jerman, dalam laga persahabatan dengan skor 4-1. Kekalahan itu menimbulkan pertanyaan besar akan masa depan pelatih Jerman, Hansi Flick. 

Flick yang merasa sangat kecewa menegaskan tidak akan mundur setelah pertandingan. "Saya yakin kami telah bermain dengan baik, dan saya adalah manajer yang tepat. Namun, dalam sepakbola profesional, perubahan bisa terjadi, dan saya tidak bisa meramalkan masa depan," kata Flick.

Kapten Jerman, Ilkay Gundogan, menyatakan timnya tidak cukup bagus saat ini. "Ini adalah hari yang sangat pahit, dan kita semua harus menilai diri kita sendiri."

Baca juga: Lima Kemenangan Beruntun Portugal

Junya Ito dan Ayase Ueda mencetak gol untuk Jepang, sedangkan Leroy Sane mencetak gol untuk Jerman di babak pertama. Dengan skor 2-1 untuk Jepang di babak pertama, pendukung tuan rumah bahkan mengeluarkan decak kagum kepada tim nasional Jerman.

Kinerja Jerman yang kurang memuaskan berlanjut di babak kedua, dengan Jepang mencetak dua gol lagi dalam lima menit terakhir melalui Takuma Asano dan Ao Tanaka, mengamankan penampilan yang dominan.

Baca juga: Flick Janji Jerman Tampil Menghibur Kala Jamu Belgia

Manajer Jepang, Hajime Moriyasu, mengatakan timnya sebenarnya memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, tetapi yang paling penting adalah kemenangan. "Untuk meraih kemenangan di Jerman, dalam situasi sulit seperti ini, kami telah melakukannya dengan baik."

Sebelum pertandingan, Flick berjanji Jerman akan menggunakan tim inti, mengabaikan pendekatan eksperimental yang hanya menghasilkan satu kemenangan dari lima pertandingan sejak Piala Dunia yang mengecewakan.

Namun, Flick memasukkan Nico Schlotterbeck sebagai bek kiri, sebuah posisi yang hanya dimainkannya dua kali dalam karirnya sebagai pemain senior. Kekurangan pengalaman Schlotterbeck di posisi tersebut terlihat jelas, ketika dia kehilangan pemain sayap Jepang, Yukinari Sugawara, setelah 11 menit dan membiarkan Sugawara mengirimkan umpan kepada Ito yang mencetak gol pembuka.

Jerman menyamakan kedudukan tidak lama setelah itu, dengan kapten baru, Ilkay Gundogan, memberikan umpan kepada Florian Wirtz yang bermain di tepi kotak penalti. Wirtz, yang tampil gemilang di lini tengah Bayer Leverkusen yang menduduki puncak klasemen musim ini, memberikan umpan kepada Sane yang dengan tenang mencetak gol.

Gol tersebut menunjukkan tanda-tanda pemulihan Jerman, tetapi Jepang mencetak gol berikutnya, dengan Sugawara sekali lagi menemukan ruang di sayap kanan Schlotterbeck. Pemain sayap AZ Alkmaar itu memberikan umpan kepada Ito, yang melewati pertahanan Jerman yang lengah, memungkinkan Ueda untuk mencetak gol.

Meskipun Jerman mendominasi permainan di babak kedua, mereka gagal membongkar pertahanan Jepang yang kuat, dan pendukung tuan rumah terus mengeluarkan decak kagum.

Saat Jerman mencoba mencari gol penyama kedudukan, Jepang mencetak dua gol lagi di menit-menit terakhir, pertama melalui Asano - yang juga mencetak gol kemenangan di Qatar - dan kemudian melalui Tanaka pada waktu injury time, menutup penampilan yang mengesankan dan dominan.

Meskipun tradisinya jarang memecat pelatih, terutama menjelang turnamen besar, Jerman mungkin harus mempertimbangkan langkah tersebut, terutama karena mantan pelatih Bayern, Julian Nagelsmann, tampaknya menunggu di belakang layar.

Selanjutnya bagi Jerman adalah pertemuan dengan Prancis di Dortmund pada hari Selasa, sebuah tim yang pasti akan berusaha memanfaatkan ruang yang diberikan oleh pertahanan Jerman.

Kemenangan ketiga berturut-turut terus memperkuat persiapan Jepang untuk Piala Asia bulan Januari di Qatar, sebuah kompetisi yang telah mereka menangkan sebanyak empat kali, sebuah rekor. (AFP/Z-3)