visitaaponce.com

UEFA Selidiki Ulah Pendukung Serbia Selepas Laga Euro 2024 Kontra Inggris

UEFA Selidiki Ulah Pendukung Serbia Selepas Laga Euro 2024 Kontra Inggris 
Pendukung Serbia di Euro 2024.(AFP/Kenzo TRIBOUILLARD)

UEFA meluncurkan penyelidikan disipliner terhadap Asosiasi Sepak Bola Serbia (FSS) atas dugaan perilaku tidak pantas yang dilakukan para pendukung timnas Serbia setelah pertandingan Euro 2024 melawan timnas Inggris.

"Tuduhan terhadap FSS adalah melempar benda dan menyebarkan pesan provokatif yang tidak pantas untuk acara olahraga," kata UEFA dalam sebuah pernyataan resmi, dikutip Selasa (18/6).

Badan Kontrol, Etika dan Disiplin UEFA (CEDB) akan memutuskan masalah tersebut pada waktunya, tambah UEFA.

Baca juga : Gol Tunggal Jude Bellingham Pastikan Inggris Kalahkan Serbia di Laga Euro 2024

Sementara itu, pihak Kosovo dan Serbia saling mengajukan keluhan kepada UEFA pada pertandingan yang sama. 

Serbia menyatakan, seorang jurnalis Kosovo diduga membuat tanda nasionalis Albania, sementara Federasi Sepak Bola Kosovo (FFK) mengeluhkan apa yang mereka sebut sebagai 'pesan rasis' dari para pendukung Serbia.

Pendukung Serbia mengibarkan 'bendera, slogan, dan nyanyian dengan pesan politik, chauvinistik, dan rasis terhadap Kosovo," kata FFK dalam sebuah pernyataan resmi.

Baca juga : Preview Pertandingan Inggris Vs Serbia di Euro 2024

"Penyampaian pesan-pesan seperti itu tanpa hambatan. Di acara besar seperti Euro 2024 tidak masuk akal dan tidak bisa diterima," lanjut federasi itu.

FFK menyerukan tindakan disipliner yang ketat terhadap Serbia dan menyebut apa yang terjadi sebagai 'pelanggaran berulang'.

Pihak Kosovo maupun Serbia mengatakan insiden tersebut terjadi sebelum dan selama pertandingan Euro 2024 antara Serbia dan Inggris pada Minggu (15/6), yang dimenangkan Inggris dengan skor 1-0.

Baca juga : EURO 2024: Polisi Jerman Larang Suporter Inggris Minum Miras, Diperbolehkan Merokok Ganja

Hubungan antara dua negara tetangga Balkan ini sangat tegang dan ketegangan sering kali meluas ke dunia olahraga.

Satu dekade setelah perang antara pemberontak etnik Albania, yang menginginkan kemerdekaan Kosovo, dengan pasukan Serbia (yang menewaskan sekitar 13.000 orang, sebagian besar etnis Albania -Pristina) mendeklarasikan kemerdekaan dari Beograd pada tahun 2008.

Serbia masih tidak mengakui langkah yang diterima oleh sekitar 100 negara. 

Meskipun Serbia melakukan lobi untuk tidak mengakuinya, Kosovo menjadi anggota penuh UEFA dan FIFA pada 2016. Kosovo gagal lolos ke Euro 2024. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat