Lawan ChatGPT, Google Luncurkan Bard di Belasan Negara
![Lawan ChatGPT, Google Luncurkan Bard di Belasan Negara](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/40d856054438ed44bce14d7bd3e04303.jpg)
GOOGLE meluncurkan chatbot artificial intelligent (AI), Bard, di Uni Eropa, Brasil, dan selusin negara lain pada Kamis (13/7). Perusahaan pun meluncurkan fitur-fitur baru saat memperluas akses sebagai respons terhadap ChatGPT yang didukung Microsoft.
Raksasa teknologi AS itu meluncurkan Bard pada Februari tetapi menunda peluncurannya di Uni Eropa. Maklum, blok tersebut berencana mengatur kecerdasan buatan di tengah kekhawatiran tentang risiko terkait dengan teknologi itu yang berkembang pesat.
Google telah berlomba untuk mengejar saingannya, Microsoft, yang bergegas mengintegrasikan kekuatan seperti ChatGPT dalam beragam produknya, termasuk mesin pencari Bing. Bard, "Sekarang tersedia di sebagian besar dunia dan dalam bahasa yang paling banyak digunakan," tulis pemimpin produk Bard Jack Krawczyk dan wakil presiden Amarnag Subramanya di suatu blog.
Baca juga: Prancis Denda Google terkait Hasil Pencarian dan Play Store
"Sebagai bagian dari pendekatan kami yang berani dan bertanggung jawab terhadap AI, kami secara proaktif terlibat dengan para ahli, pembuat kebijakan, dan regulator privasi dalam perluasan ini," kata mereka. Perusahaan mengatakan akan memasukkan umpan balik pengguna dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi privasi dan data orang karena memperluas akses ke Bard.
Alat AI itu sekarang dapat digunakan dalam lebih dari 40 bahasa termasuk bahasa Arab, Tiongkok, Jerman, Hindi, dan Spanyol. Sebelumnya ia tersedia dalam tiga bahasa yakni Inggris, Jepang, dan Korea.
Baca juga: Komisi Eropa Setujui Akuisisi VMware oleh Broadcom
Google juga mengumumkan sejumlah fitur baru. Ini termasuk menerima respons audio dari Bard atau jawaban dalam lima gaya berbeda yakni sederhana, panjang, pendek, profesional, atau kasual. Fitur baru lain memungkinkan pengguna mengunggah foto yang dapat dianalisis oleh Bard untuk informasi.
Munculnya AI telah menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran tentang potensinya untuk memperbaiki atau menggantikan tugas yang dilakukan oleh manusia. Beberapa alat AI menunjukkan dalam beberapa bulan terakhir kemampuan untuk menghasilkan esai, membuat gambar realistis, meniru suara penyanyi terkenal, dan bahkan lulus ujian medis sebagai di antara banyak kegunaan. Muncul kekhawatiran umum termasuk kemungkinan bahwa chatbots dapat membanjiri web dengan disinformasi, algoritme yang bias akan menghasilkan materi rasis, atau otomatisasi bertenaga AI dapat merusak seluruh industri.
Ketakutan punah
Para ahli--bahkan pendiri OpenAI pembuat ChatGPT, Sam Altman--telah memperingatkan tentang potensi risiko eksistensial yang ditimbulkan oleh teknologi terhadap umat manusia. Altman dan lusinan spesialis lain menandatangani pernyataan pada Mei mendesak para pemimpin global untuk mengurangi risiko kepunahan dari AI.
Baca juga: Kurang dari Lima Hari, Threads Lampaui 100 Juta Pengguna
Namun peringatan tersebut tidak menghentikan perkembangan pesat AI. Tesla dan pemilik Twitter Elon Musk, yang mengeluarkan peringatannya sendiri tentang risikonya, meluncurkan perusahaan AI bernama xAI pada Rabu (12/7). Situs web xAI mengatakan Musk akan menjalankan perusahaan secara terpisah dari perusahaannya yang lain tetapi teknologi yang dikembangkan akan menguntungkan bisnis tersebut, termasuk Twitter.
Bulan lalu, Parlemen Eropa mendukung rancangan undang-undang yang akan menjadi dasar aturan komprehensif pertama di dunia untuk AI. Ini mencakup ketentuan khusus untuk sistem AI generatif, seperti ChatGPT dan Dall-E, yang mampu menghasilkan teks, gambar, dan media lain.
Parlemen dan negara-negara anggota UE akan menegosiasikan peraturan tersebut sebelum disetujui. Blok tersebut ingin mencapai kesepakatan pada akhir tahun. Aturan menetapkan bahwa konten yang dihasilkan AI harus dinyatakan dan melarang beberapa AI termasuk sistem pengenalan wajah seketika. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Ketakutan punah
Jawaban Ujian dari Kecerdasan Buatan tidak Terdeteksi dan Ungguli Siswa
Ketergantungan Manusia terhadap Kecerdasan Buatan makin Tinggi
Kecerdasan Buatan Bisa Membangun Lingkungan Belajar Adaptif
Pelatihan dan Sertifikasi Bantu Lulusan Bisa Bersaing Internasional
Peningkatan Permintaan AI Dongkrak Kebutuhan Perangkat Jaringan
AWS Luncurkan Pembaruan Terbaru untuk Menguatkan Infrastruktur AI Generatif
Bagaimana AI ChatGPT Mengubah Pendidikan Anak? Simak Penjelasannya
Apple Gandeng OpenAI ChatGPT untuk Meningkatkan Siri dan Sistem Operasi
Scarlett Johansson Marah Voice Over ChatGPT Dibuat Mirip Suaranya
Scarlett Johansson Mengkritik OpenAI atas Penggunaan Suara Sintetis Mirip Miliknya
Kenali Fitur dan Kemampuan Baru ChatGPT-4o, Bisa Bermain Batu Gunting Kertas
OpenAI Luncurkan GPT-4o Lebih Canggih, Apa Saja Keunggulannya?
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap