visitaaponce.com

Kaspersky Ungkap Taktik Penipuan yang Mengancam Pengguna Threads

Kaspersky Ungkap Taktik Penipuan yang Mengancam Pengguna Threads
Logo Threads(AFP/Stefani Reynolds)

PAKAR Kaspersky menemukan beberapa taktik penipuan yang digunakan penipu untuk mengeksploitasi pengguna Threads, aplikasi microblogging terbaru dari Meta.

"Penipu telah menguasai seni pemanfaatan topik yang sedang tren. Dari skema penipuan hingga taktik pengumpulan data, para penipu ini berusaha keras membahayakan keamanan pribadi dan finansial Anda," kata pakar keamanan Kaspersky Olga Svistunova melalui keterangan resmi, dikutip Senin (24/7).

Penjahat siber rupanya telah mengembangkan halaman phishing yang meniru Threads versi web. Padahal, Threads versi web masih belum tersedia.

Baca juga: Kurang dari Lima Hari, Threads Lampaui 100 Juta Pengguna

Penipu berupaya mengelabui pengguna untuk memasukkan kredensial login untuk mendapatkan informasi pribadi. Karena Threads ditautkan ke layanan Meta lainnya, pengguna juga dapat menghadapi risiko kehilangan akses ke berbagai akun media sosial, seperti Instagram dan Facebook.

Kemudian, jika akun media sosial tersebut digunakan untuk berbisnis, penipuan semacam ini tentu berpotensi merugikan finansial karena bisnis dapat jatuh ke tangan yang salah. Selain itu, penipu juga bisa mendapatkan informasi perbankan yang digunakan untuk bisnis.

Penipuan lain juga melibatkan layanan fiktif yang disebut Threads Coin, yang menggoda pengguna untuk membeli koin ini menggunakan Ethereum. 

Baca juga: Meta Luncurkan Threads Versi Beta untuk Android

Namun, penting untuk dicatat bahwa satu-satunya hasil yang didapatkan pengguna adalah kerugian finansial.

Skema lain memberi pengguna kesempatan untuk menghasilkan pengikut secara gratis di jejaring sosial baru. Mereka dapat memilih 10.000, 25.000, hingga 50.000 pengikut.

Setelah opsi yang diinginkan dipilih, pengguna diminta untuk menjalani proses verifikasi manusia, yang termasuk mengirimkan SMS dan berpotensi memenangkan hadiah khusus.

Namun, untuk mengklaim hadiah, pengguna diharuskan melakukan pembayaran. Pengguna pun akhirnya kehilangan uang dan tidak pernah menerima hadiah yang dijanjikan.

Selain itu, skema tersebut mendorong pengguna untuk berbagi informasi tersebut melalui SMS, yang tanpa disadari menjadi alat untuk menyebarkan penipuan.

Untuk melindungi diri penipuan tersebut, Svistunova mengatakan pentingnya mengadopsi pola pikir skeptis dan meneliti aktivitas yang mencurigakan, serta memprioritaskan langkah-langkah keamanan di dunia maya.

"Dengan tetap berhati-hati di tengah daya pikat topik trendi, kita dapat memperkuat pertahanan diri dan menavigasi lanskap digital dengan percaya diri," ujar Svistunova.

Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi diri saat menjelajahi teknologi baru, antara lain berhati-hatilah saat mengunduh perangkat lunak terutama jika dari situs web pihak ketiga.

Kemudian, pastikan situs web tempat Anda mengunduh perangkat lunak adalah situs web yang sah, Cari ikon gembok di bilah alamat dan pastikan URL situs web diawali dengan https://.

Selanjutnya, gunakan kata sandi yang kuat dan unik. 

Berhati-hatilah terhadap tautan atau email mencurigakan dari sumber yang tidak dikenal, serta gunakan solusi keamanan yang andal untuk membantu mendeteksi dan menghapus walware apapun yang mungkin ada di komputer Anda. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat