Kecerdasan Buatan tidak Akan Bisa Kalahkan Kecerdasan Manusia
![Kecerdasan Buatan tidak Akan Bisa Kalahkan Kecerdasan Manusia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/b18b69375629a0db4df2ce68e385d34b.jpeg)
DEKAN Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media Universitas Ciputra Surabaya Burhan Bungin mengungkapkan, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tidak dapat menggantikan kecerdasan manusia sampai kapanpun.
Wacana tentang ancaman pekerjaan manusia yang akan digantikan AI selama ini menurutnya hanya akal-akalan produsen teknologi itu sendiri.
"Saya katakan bahwa itu hanya propaganda kapitalisme untuk menjual teknologi yang mereka ciptakan sendiri. Karena kecerdasan buatan ini tidak akan bisa menggantikan kecerdasan manusia," kata Burhan, Jumat (11/8).
Baca juga : KeyReply Terapkan Kecerdasan Buatan untuk Interaksi Pasien di RS Krakatau Medika
Ia mengungkapkan, telah mengamati perkembangan AI sejak 23 tahun lalu. Bahkan, ia sudah memprediksi bahwa AI merupakan sebuah konsekuensi yang harus dihadapi dari perkembangan teknologi yang diciptakan manusia.
Mengenai teknologi jejak digital, ia menegaskan hal itu pun tidak bisa menjadi modal untuk membuat teknologi lebih unggul dibandingkan dengan otak manusia. Selama manusia tidak menciptakan teknologi, teknologi tidak bisa melakukan regenerasinya sendiri.
Baca juga : Amazon Ingin Kembangkan AI Generatif
"Manusia lebih pandai dari teknologi, bukan teknologi yang lebih pandai dari manusia," tegas Burhan.
Pada kesempatan itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo menegaskan AI tidak boleh sampai menjadi tuan dari manusia. Karena pada dasarnya, AI merupakan buatan manusia.
"Seyogyanya, AI itu teknologi, itu alat dan sarana. Tetapi saat manusia tunduk kepadanya, kita akan menjadi alat mereka, kita dijajah teknologi dan menjadi manusia satu dimensi," tuturnya Benny.
"Yang mengerikan adalah, AI digunakan untuk menyetir manusia, memanipulasi kemampuan manusia, agar mencapai tujuan dari pemilik dan pengatur AI tersebut," lanjutnya.
Pakar komunikasi politik ini memberikan peringatan terkait penggunaan AI di tengah masa kampanye yang sedang dilalui Indonesia, menjelang tahun politik 2024.
Ia menilai bahwa AI bisa saja menggiring perspektif masyarakat dan mendikte. Terlebih lagi, belum ada perundang-undangan yang mengatur AI di Indonesia.
"Harusnya, ada etika dalam AI, tapi AI adalah buatan manusia, tidak punya hati nurani. Semua tergantung operatornya, kalau kemudian manusia operator ini tidak menghiraukan hati nuraninya, ini yang menjadi masalah," sebutnya.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP ini menyampaikan imaginasi palsu bisa dibangun dengan mudahnya, dan membuat berita-berita yang kredibel pun menjadi abu-abu.
"Konten-konten yang AI buat bisa menyetir manusia, tergantung dari si pemilik kapital AI tersebut. Nilai demokrasi menjadi rusak dan berubah menjadi oligarki: negara dikuasai oleh pemilik modal,” ujarnya.
Dia pun menyampaikan pesan terkait AI di Indonesia. Ia menilai AI harus digunakan dengan hati nuani, agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Jangan remehkan, AI memang buatan manusia, maka tergantung manusia penggunaannya. Kecerdasan buatan ini, jika digunakan tanpa hati nurani manusia, akan mengendalikan dan merusak tatanan nilai masyarakat," pungkas dia. (Z-5)
Terkini Lainnya
Teknologi Ramah Lingkungan Percepat Terwujudnya Mobilitas Berkelanjutan
Mengenal 8 Keunggulan Chipset Exynos W1000 dalam Samsung Galaxy Watch 7 dan Ultra
9 Cara Meningkatkan Kecepatan Wi-Fi
Gandeng V2 Indonesia, Tuya Smart Siap Revolusi Pasar Rumah Pintar Indonesia
Shopee Ungkap Tren Produk Lokal Favorit Paling Banyak Dicari di Seluruh Indonesia
Pengembangan SDM untuk Profesi Pemulia Tanaman Menjadi Sangat Dibutuhkan
Badan POM-BRIN Kaji Pemanfaatan AI untuk Pengawasan Pangan Olahan
AWS Luncurkan Pembaruan Terbaru untuk Menguatkan Infrastruktur AI Generatif
Tekonologi AI Jangkau Platform Travel
CORE UPJ 2024 Sukses Diskusikan Perkembangan Teknologi dan Komunikasi
Fitur Prediksi Kinerja Gunakan AI Perkirakan Dampak Iklan
AI Generatif Tingkatkan Penawaran Layanan dan Inovasi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap