Masalah Struktural Perbankan Jadi Penyebab UMKM Sulit Akses Kredit
![Masalah Struktural Perbankan Jadi Penyebab UMKM Sulit Akses Kredit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/a0033311c7f246d085974c998ebee7af.jpg)
Terbatasnya akses kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diakibatkan oleh masalah struktural yang bersifat sistemik. Itu merupakan buah dari cara berbisnis perbankan yang berorientasi pada profit berupa pengembalian pinjaman dan bunganya.
"Dengan sisi pendanaan bank berbasis utang yang menjanjikan bunga simpanan, maka bank sangat berkepentingan mengamankan kredit yang mereka salurkan agar terbayar kembali bersama bunganya," ujar Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono melalui keterangannya, Sabtu (9/3).
Karena hal itu, keberadaan agunan menjadi amat menentukan penyaluran kredit. Hanya peminjam dengan agunan yang bernilai tinggi dan mudah dilikuidasi yang akan mendapat kredit bank dengan bunga kompetitif.
Baca juga : Bjb Mesra, Skema Pinjaman Tanpa Bunga untuk Usaha Mikro
Alhasil, masyarakat kelas bawah sukar memiliki akses pembiayaan karena ketiadaan agunan membuat mereka selalu dipandang unbankable. Itu termasuk pelaku usaha kecil dan mikro yang cenderung tidak memiliki aset, dan dengan usaha mereka bersifat informal dan subsisten.
"Itu membuat penyaluran kredit ke mereka menjadi tergolong beresiko tinggi karena dipandang tidak memiliki agunan yang memadai," kata Yusuf.
Dengan business model perbankan yang konvensional tersebut, lanjutnya, maka akses kredit untuk pelaku ekonomi yang paling lemah dan paling membutuhkan justru paling sulit. Jika punmampu menyediakan agunan dan mendapat akses kredit, akan dikenakan bunga paling tinggi.
Baca juga : Program dan Arahan Presiden tidak Berdampak pada Usaha Mikro
Hal itu pula yang pada akhirnya membuat rentenir, termasuk pinjol, menjadi marak. Tetutupnya akses masyarakat kelas bawah ke kredit perbankan formal, yang jumlahnya sangat besar, membuat mereka beralih ke rentenir atau pinjol yang berani memberikan kemudahan akses ke kredit, seringkali cukup hanya dengan KTP atau Kartu Keluarga, tanpa agunan.
"Namun hal ini dibayar sangat mahal, dikenakannya peminjam kelas bawah dengan suku bunga yang sangat tinggi," tutur Yusuf.
Masyarakat kelas bawah termasuk pelaku UMKM yang sangat lemah aksesnya ke kredit perbankan membuat mereka amat rentan beralih dan akhirnya terjerat oleh shadow banking, mulai dari rentenir keliling hingga pinjol yang sebenarnya tidak banyak berbeda dengan rentenir.
Yusuf menilai, menjadi krusial untuk memberi perhatian pada akses kredit yang mudah dan murah kepada rakyat miskin, dan membebaskan mereka dari jerat rentenir dan pinjol. Sebab, jumlah masyarakat yang setiap harinya berpotensi terjerat bunga tinggi pinjol dan rentenir sangat besar. (Z-11)
Terkini Lainnya
BNI Dorong Pertumbuhan Bisnis Milik Diaspora di Jepang
CLIK Komitmen Perkuat Investasi untuk Dorong Produktivitas
BNI Komitmen Percepat Penyaluran KUR untuk UMKM
Ini Hal yang Boleh dan tidak Boleh Dilakukan saat Menggunakan PayLater
3 Strategi untuk Perkuat Pembiayaan UMKM
OJK Harapkan Ada Penurunan Rasio Kredit Macet Perbankan
Dirut BRI Sunarso Ogah Terbuai di Zona Nyaman
Sunarso Jadi The Best CEO, BRI Borong 11 Penghargaan Internasional dari Finance Asia
Pemda Diharapkan Mampu Optimalisasi Belanja
Dana Pemda di Bank Rp192,6 Triliun Dapat Dioptimalkan
Bareskrim Usut Pemalsuan Akta RUPSLB Lewat Dirut Bank Sumsel Babel
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap