visitaaponce.com

Dibanjiri Panggilan Spam, Indonesia Rentan Penipuan

Dibanjiri Panggilan Spam, Indonesia Rentan Penipuan
Berdasarkan laporan yang dihimpun Truecaller sejak Januari 2021 hingga akhir Oktober lalu, Indonesia menempati posisi keenam dari 20 negara.(123RF)

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah panggilan spam tertinggi di dunia. Fakta itu didapat dari hasil laporan Truecaller Global Spam Report 2021 yang dilakukan oleh penyedia layanan aplikasi pelacak nomor telepon, Truecaller.

Berdasarkan laporan yang dihimpun sejak Januari 2021 hingga akhir Oktober lalu tersebut, Indonesia menempati posisi keenam dengan jumlah laporan telepon spam terbanyak. Laporan tersebut menyebutkan ada setidaknya 20 negara di dunia dengan jumlah panggilan spam terbanyak.

Posisi tiga besar diisi oleh Brasil, Peru, dan Ukraina. Di atas Indonesia ada India dan Meksiko yang mengisi peringkat keempat dan kelima. Dari laporan itu juga dapat disimpulkan Indonesia menjadi negara dengan jumlah panggilan spam tertinggi di Asia Tenggara di 2021.

Global Head of Corporate Communication at Truecaller, Hitesh Raj Bhagat, mengatakan Indonesia merupakan satu dari dua negara dalam daftar yang melaporkan peningkatan panggilan spam secara signifikan. Total panggilan spam di Indonesia mencapai hampir 12,6 juta pada Januari, lalu meningkat menjadi lebih dari 25 juta pada Oktober 2021.

“Kami menghimpun data panggilan spam dengan sistem berbasis komunitas. Semua data yang masuk akan diolah dengan sistem dan mesin kami tanpa ada satupun informasi pengguna atau isi pesan yang terbaca oleh pihak kami,” ujar Bhagat, dalam diskusi virtual dengan Media Indonesia, Jumat (4/3).

Rata-rata pengguna Indonesia menerima 14 panggilan spam setiap hari. Sebesar 50% di antaranya bukan berasal dari nomor yang telah tersimpan dalam buku kontak.

Selama proses pengumpulan laporan tersebut, Truecaller mengidentifikasi 184.5 miliar panggilan dan 586 miliar pesan. Di antara jumlah tersebut, 37,8 miliar panggilan dan 182 miliar pesan diidentifikasi dan diblokir sebagai spam.

CEO dan Co-Founder Truecaller, Alan Mamedi, mengatakan, di Indonesia, penipu mengincar target dengan cara yang sangat ilmiah dan tepat sasaran. Mereka bahkan dapat menggali detail informasi latar belakang dan catatan keuangan korbannya.

Masalah ini diperparah dengan masih sangat sedikit masyarakat Indonesia yang menyadari tindakan penipuan dengan skema tersebut. Hanya 1% dari seluruh panggilan yang diblokir ditandai sebagai penipuan, sementara angka ancaman scam terus tumbuh subur.

Panggilan Spam di Indonesia sebagian besar dilaporkan berasal dari layanan keuangan, diikuti panggilan oleh sales. Hanya 1% yang melaporkan penipuan melalui telepon.

“Data kami menunjukkan bahwa orang Indonesia menjadi target penipuan dengan semakin tingginya tingkat teror komunikasi tidak diinginkan, menyebabkan jutaan pengguna smartphone di Indonesia berisiko menjadi korban penipuan,” ujar Mamedi.

Sementara itu, berdasarkan laporan yang sama diketahui Brazil tetap bertahan di peringkat pertama sebagai negara paling banyak menerima spam selama empat tahun berturut-turut. Rata-rata pengguna Truecaller di Brasil menerima 32,9 panggilan spam per bulan. Terdapat kesenjangan angka spam yang signifikan dengan Peru yang menempati posisi ke dua dengan rata-rata 18,02 panggilan spam diterima pengguna dalam sebulan. (Pro/M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat