Duh, Sampah Antariksa Semakin Mengancam Bumi
Tak hanya di Bumi, tumpukan sampah yang berpotensi mengancam kesejahteraan hidup manusia juga terdapat di antariksa. Puing-puing sisa berbagai wujud teknologi eksplorasi luar angkasa tersebut memiliki berat yang bisa mencapai puluhan ton yang dapat mengancam nyawa manusia di planet ini.
Berbagai bukti ancaman jatuhnya sampah antariksa tersebut sudah sering bermunculan. Terbaru, sampah antariksi CZ5B yang merupakan puing roket buatan Tiongkok terpantau melintasi langit Sumatera dan Kalimantan pada Sabtu, (30/7) malam. Sampah dengan berat lebih dari 20 ton tersebut disebutkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) jatuh di tengah Samudera Hindia.
Meski kali ini berhasil mendarat di Bumi tanpa melukai manusia, ancaman serupa di masa depan diyakini akan semakin banyak terjadi. Apalagi seiring dengan samakin banyaknya perusahaan eksplorasi luar angkasa swasta yang mengirim roket dan ribuan satelit setiap tahunnya.
Dilansir dari sciencealert.com, Selasa, (2/8), profesor ilmu antariksa Open University, Inggris, Monica Grady, mengatakan berdasarkan kalkulasi data peluncuran teknologi luar angkasa yang dikirim dari berbagai penjuru dunia hingga saat ini, diprediksi dekade ini akan terjadi peningkatan jatuhnya sampah antariksa berskala besar ke bumi. Beratnya bisa mencapai berton-ton dan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup manusia.
Hal itu dinilainya perlu jadi perhatian semua instansi dan perusahaan terkait antariksa di berbagai negara. Meski ia mengakui bahwa potensi jatuhnya sampah antariksa ke laut lebih besar dibandingkan dengan potensi jatuh di daratan.
“Selama ini sebenarnya setiap hari juga ada sampah antariksa yang masuk ke bumi tapi wujudnya sangat kecil atau mikroskopik yang terbawa lewat hujan. Itu adalah partikel sisa sampah luar angkasa sisa asteroid dan komet yang masuk ke atmosfer. Jumlahnya bisa mencapai lebih dari 40 ribu ton debu setiap tahun,” tulis Grady.
Berdasarkan hasil perhitungan matematika potensi pergerakan sampah antariksa yang dilakukan Grady dan timnya di Open University, beberapa negara di Asia menjadi wilayah yang lebih rawan menjadi tempat jatuhnya sampah luar angkasa berukuran besar.
Indonesia, tepatnya Jakarta, menjadi salah satu area yang masuk dalam kategori rawan. Selain Jakarta, beberapa wilayah lain yang masuk dalam kategori rawan menjadi lokasi pendaratan sampah antariksa ialah Kota Dhaka di Bangladesh, Kota Lagos di Nigeria, Kota New York di AS, Kota Beijing di Tiongkok, dan Kota Moskow di Rusia.
Grady mengatakan, hingga saat ini belum ada upaya dignifikan para pihak pembuat teknologi eksplorasi luar angkasa dalam mengatasi masalah sampah antariksa. Upaya tersebut baru dilakukan oleh SpaceX dan Blue Origin tapi belum dalam skala maksimal, yakni dengan menggunakan kembali roket hasil perakitan ulang.(M-4)
Terkini Lainnya
Ini Perkembangan Nasib Dua Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa ISS
Astropolitik dan Rivalitas Penguasaan Luar Angkasa
Peneliti BRIN Lakukan Pemantauan Sampah Antariksa
Misi Shenzhou-18 Sukses Berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Astronom Menemukan Bintang Lubang Hitam Terbesar di Bima Sakti
NASA Konfirmasi Serpihan Stasiun Luar Angkasa Jatuh ke Rumah Pria di Florida
Ini Perbedaan Meteoroid, Meteor, dan Meteorit Menurut Ilmu Astronomi
Fakta Ilmiah Puncak Hujan Meteor Perseid 2023 dan Asal Usul Namanya
Benda-Benda Langit dalam Tata Surya selain Planet
Catat! Ini Puncak Hujan Meteor Quadrantid 2023
Hujan Meteor akan Hiasi Langit Sepanjang Akhir Tahun ini
Meteorit Berusia 4,6 Miliar Tahun Mampu Ungkap Asal-Usul Air di Bumi
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap