Karnaval Rio Jadi Simbol Kebebasan Warga Brasil dari Covid dan Politik Identitas
![Karnaval Rio Jadi Simbol Kebebasan Warga Brasil dari Covid dan Politik Identitas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/e3c2ebfad3c543cd22972db77305c585.jpg)
Setelah hiatus lantaran pandemi covid-19, karnaval tahunan yang rutin digelar di Rio de Janeiro, Brasil, kembali digelar pada Minggu waktu setempat atau Senin (20/2). Riibuan warga tumpah ruah di jalan menyaksikan para peserta berparade dan menari diiringi berbagai tetabuhan.
Ini untuk pertama kalinya acara tersebut digelar secara penuh setelah tahun lalu digelar dengan berbagai pembatasan. Dua tahun sebelumnya, event ini bahkan tidak dihelat sama sekali lantaran pandemic yang mengganas di negara itu. Pesta rakyat tahun in I juga disambut sukacita setelah mereka terbelah saat Pemilu tahun lalu.
Karnaval terbesar di dunia yang secara resmi dimulai pada Jumat itu, mencapai puncaknya pada Minggu.
"Merayakan karnaval setelah pandemi adalah perasaan kebebasan dan kebahagiaan yang begitu besar sehingga saya bahkan tidak bisa menggambarkannya," kata Debora Soares, 25, yang mengenakan kostum ijau bertabur payet.
"Karnaval membawa harapan bahwa tahun-tahun mendatang akan lebih baik," imbuhnya.
"Kebahagiaannya berlipat ganda. Dengan karnaval ini kita bisa merayakan akhir pemerintahan (Jail Bolsonaro) dan meninggalkan kengerian pandemi," kata Amanda Olivia, 34, kepada AFP saat dia bersiap untuk berparade bersama rekannya dari sekolah samba terkenal Mangueira.
Sekolah samba, kebanggaan warga Rio yang miskin, menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merakit kostum yang berkilauan, dan merancang kendaraan hias, menjadi ciri khas karnaval ini.
Dalam parade tahun ini, sebanyak 12 sekolah samba terbaik di kota bersaing memperebutkan gelar juara dengan kendaraan hias yang memesona, musik yang menggelegar. Ribuan penyanyi, penabuh genderang, dan penari, dengan kostum bertatahkan permata dan tertutup bulu, menghias jalanan kota.
Pada masa pemerintahan Bolsonaro, karnaval ini sering bermuatan politik untuk mengkritik pemerintahan ayap kanan atas isu-isu seperti rasisme, intoleransi agama, perusakan lingkungan, dan penanganan bencana Covid-19 di Brasil. Namun, kali ini, di bawah kepemimpinan Lula da Silva sebagai presiden baru, karnaval itu bebas dari pesan-pesan yang berbau politik. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Pelatih Ingin Brasil Tetap Fokus setelah Lolos dari Fase Grup Copa America
Brasil vs Kolombia: Adu Gengsi dan Kesempatan Emas di Copa America 2024
Douglas Luiz Resmi Jadi Rekrutan Pertama Thiago Motta di Juventus
Sean Gelael Optimistis Raih Podium di Sao Paolo
Pelatih asal Brasil Wagner Lopes bakal Latih PSS Sleman
PSIS Semarang Umumkan Lepas Lucas Gama
Hakim Brasil Membatalkan Kasus Penginapan Bolsonaro di Kedutaan Besar Hungaria
Jair Bolsonaro Panggil Massa untuk Demo Besar di Rio
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Minta Kembali Paspornya untuk Perjalanan ke Israel
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Diselidiki Terkait Paus Bungkuk
Kongres Brasil Desak Bolsonaro Diselidiki Atas Dugaan Picu Kerusuhan
Presiden Brasil Curigai Pihak Intelijen Sekongkol dengan Demonstran
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap