visitaaponce.com

Dihantam Krisis, Jutaan Anak di Inggris Terancam Kelaparan

Dihantam Krisis, Jutaan Anak di Inggris Terancam Kelaparan
Seorang anak di Inggris menikmati makan siang gratis di sekolah( Daniel LEAL / AFP)

Krisis ekonomi yang terjadi di Inggris dalam beberapa tahun terkahir, menyebabkan jumlah anak-anak yang mengalami kekurangan pangan dan kelaparan melonjak hingga 12% atau setara dengan 1,7 juta anak. Departemen Pekerjaan dan Pensiun Inggris ini menemukan kondisi sulit dalam memperoleh makanan ini banyak ditemukan di wilayah timur laut negeri itu.

Dari jumlah tersebut, setidaknya 800 ribu anak dianggap tinggal di dalam rumah tangga dengan ketahanan pangan yang sangat rendah. Hal itu menandakan mereka terpaksa melewatkan waktu makan atau mengurangi porsi makan.

Data yang diperoleh oleh Partai Liberal Demokrat mengungkapkan bahwa 800 ribu anak yang tinggal di rumah tangga tersebut harus mengandalkan program makanan gratis dari food bank dalam 12 bulan terakhir. Angka-angka tersebut juga menunjukkan kesenjangan regional dalam hal kemiskinan pangan di seluruh negeri Big Ben tersebut.

Di wilayah Timur Laut Inggris, sebanyak 18% anak-anak yang berada di rumah tangga mengalami rawan pangan. Artinya satu dari lima anak harus berjuang untuk membayar tagihan makanan mereka.

Juru bicara pendidikan dari Partai Liberal Demokrat Munira Wilson mengatakan hal ini merupakan teguran keras bagi pemerintah untuk mengatasi kekurangan pangan. Ia menuntut agar diambil tindakan segera untuk membantu keluarga-keluarga yang rentan tersebut.

“Kita harus memperluas makanan ke berbagai sekolah gratis untuk semua anak yang berada dalam kemiskinan. Ini adalah hal yang memalukan bagi pemerintah konservatif bahwa begitu banyak anak di seluruh negeri yang kelaparan,” jelas Wilson seperti dilansir dari Mirror UK pada Selasa (27/6).

Analisis data DWP menunjukkan bahwa tingkat kerawanan pangan yang dihadapi keluarga yang memiliki anak masih sangat tinggi. Keadaan ini akan semakin memburuk karena harga makanan terus meningkat.

“Para menteri konservatif dengan tega menolak untuk turun tangan dan membantu para orang tua dengan melonjaknya tagihan makanan. Ini menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak mengerti dan tidak memahami betapa sulitnya keadaan keluarga saat ini,” ungkap Wilson.

Diketahui pada tahun 2021-2022, anak-anak yang tinggal di rumah tangga miskin dan tidak memiliki pekerjaan berpotensi lima kali lebih besar untuk berada dalam kemiskinan absolut. Selain itu, 800 ribu anak dalam kemiskinan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan makanan sekolah gratis.

“Inilah mengapa kami meningkatkan penawaran untuk sistem penitipan anak, untuk membantu lebih banyak orang tua kembali bekerja dan mendapatkan lebih banyak penghasilan untuk meningkatkan taraf hidup,” ujar salah satu jubir pemerintah. .

Sementara itu Departemen Pendidikan sebelumnya mengatakan bahwa lebih dari sepertiga siswa di Inggris mendapatkan makanan sekolah gratis, dibandingkan dengan satu dari enam siswa pada tahun 2010.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat