visitaaponce.com

Mesir Tolak Tuduhan Israel Terlibat dalam Krisis Bantuan Gaza

Mesir Tolak Tuduhan Israel Terlibat dalam Krisis Bantuan Gaza
Truk yang mengangkut paket bantuan untuk warga Gaza dirusak dan dihancurkan warga Israel(Ilustrasi)

MENTERI luar negeri Mesir Sameh Shoukry menuduh Israel menyangkal tanggung jawab akibat krisis kemanusiaan di Gaza. Sebelumnya, Israel mengatakan Mesir tidak mengizinkan bantuan masuk ke wilayah yang dilanda perang tersebut.

Pasukan Israel pada 7 Mei mengatakan mereka mengambil kendali sisi Palestina dari penyeberangan Rafah ke Mesir sebagai bagian dari upaya untuk membasmi militan Hamas di timur kota Rafah.

Tindakan tersebut menentang perlawanan internasional dan menutup salah satu pintu masuk kemanusiaan utama ke Gaza yang terancam kelaparan.

Baca juga : Israel Hantam Rafah saat Perundingan Gencatan Senjata Berlangsung

Sejak itu, Mesir menolak berkoordinasi dengan Israel mengenai akses bantuan melalui penyeberangan Rafah.

“Mesir menegaskan penolakannya terhadap kebijakan memutarbalikkan fakta dan mengingkari tanggung jawab yang dilakukan oleh pihak Israel,” kata Shoukry dalam sebuah pernyataan.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan kunci untuk mencegah krisis kemanusiaan di Gaza kini ada di tangan Mesir.

Baca juga : Palestina Tolak Pindahkan Titik Perbatasan Rafah Seperti Maunya Israel

“Kemarin, saya berbicara dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock tentang perlunya membujuk Mesir untuk membuka kembali penyeberangan Rafah guna memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan internasional ke Gaza,” kata Katz di platform media sosial X.

Mesir mencoba menengahi gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas, Shoukry menyebut Israel bertanggung jawab penuh atas bencana kemanusiaan yang saat ini dihadapi warga Palestina di Jalur Gaza.

Dia menambahkan bahwa kendali Israel atas penyeberangan perbatasan Rafah di sisi Palestina dan operasi militernya membuat pekerja bantuan dan pengemudi truk menghadapi bahaya, merujuk pada truk yang menunggu masuk ke Gaza.

Baca juga : Terpojok di Perbatasan Mesir, Israel Terus Tembaki Warga Gaza

"Hal ini, adalah alasan utama ketidakmampuan membawa bantuan melalui penyeberangan,” ujarnya.

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan terkejut dengan peningkatan militer Israel di Rafah, kata seorang juru bicara.

Juru bicara Guterres, Farhan Haq, mengatakan perkembangan ini semakin menghambat akses kemanusiaan dan memperburuk situasi yang sudah mengerikan, dan juga mengkritik Hamas karena “menembakkan roket tanpa pandang bulu.

Sejak pasukan Israel bergerak ke Rafah timur, titik penyeberangan bantuan dari Mesir tetap ditutup dan penyeberangan Kerem Shalom di dekatnya tidak memiliki akses yang aman dan layak secara logistik, berdasarkan laporan PBB. (Arabnews/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat