visitaaponce.com

Halau Uang Palsu dengan Kampanye Cinta Rupiah

Halau Uang Palsu dengan Kampanye Cinta Rupiah
BankFoto ilustrasi: Bank Indonesia menghelat kegiatan Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (1/10/2022).(ANT/Harviyan Perdana Putra (STR) )
Tulisan ini merupakan buah karya penerima Beasiswa GenBI yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik kerja sama Media Indonesia dengan Bank Indonesia pada Mei 2023.
 

KUARTAL pertama tahun ini, masyarakat Indonesia diresahkan oleh banyaknya kasus uang rupiah palsu. Terlebih pada saat mulai beredarnya uang rupiah desain baru. Momentum itu rupanya membuat sejumlah oknum mencari kesempatan dari masyarakat yang masih belum sepenuhnya pahal dan mengenali karakteristik desain uang rupiah baru.

Dalam transaksi jual beli di Indonesia, alat pembayaran yang sah adalah Rupiah yang merupakan mata uang Indonesia. Kegiatan jual beli di masyarakat, terutama jual beli kebutuhan sehari-hari seperti alat dan bahan rumah tangga, makanan minuman, dan lain-lain, banyak melibatkan uang tunai.

Di tengah transaksi jual beli pada sebuah warung di Bekasi, Fikria Febriati Putri mengungkapkan, tokonya pernah mendapatkan uang palsu kurang lebih setahun lalu. “Pernah dapat uang palsu, lalu ketika membeli bensin, pegawainya mengatakan kalau uangnya palsu. Biasanya kalau lagi ramai, suka tidak memperhatikan keaslian uangnya. Tapi, semenjak kejadian itu jadi lebih was-was,” kata Fikria.

Sementara itu, Syifa Azzahra, penjaga toko di kawasan Cibubur, Jakarta, mengaku dirinya terbiasa teliti memeriksa uang kertas saban bertransaksi jual beli, terlebih uang dengan nominal besar. “Harus dipastikan uangnya asli, terutama yang nominal Rp50 ribu dan Rp100 ribu,” ujarnya saat ditemui di tokonya, Senin (22/5/2023).

Sebaliknya, sejumlah konsumen dari kalangan anak muda dan mahasiswa yang Muda temui mengaku kurang memperhatikan keaslian uang yang mereka pakai saat bertransaksi. Alya Najwa Triana, seorang mahasiswa Universitas Indonesia, pada Senin, 22 Mei 2023, mengatakan bahwa ketika transaksi jual beli, ia jarang memperhatikan uang kembalian.

 

Pemahaman

Sebagai orang Indonesia. sudah selayaknya harus mengetahui karakteristik dari uang rupiah. Hal itu penting karena menunjukkan rasa cinta terhadap rupiah. Selain itu, hal ini merupakan salah satu wujud dalam mengurangi penipuan uang palsu. Karakteristik uang rupiah yang asli dengan metode dilihat, warna uang yang khas dari tiap nominal, lalu terdapat benang pengaman yang dianyam, khusus untuk nominal Rp 100.000 dan Rp 50.000, ada perubahan warna saat  dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Kemudian, saat diraba terdapat struktur yang kasar pada beberapa bagian rupiah. Ketika diterawang juga tampak ornamen tertentu yang ada pada rupiah.

Masyarakat umum masih ada yang belum mengetahui karakteristik uang ini secara menyeluruh. “Kurang tahu sih, cuma tahu kalau diraba kasar,” ungkap Alya.

Sementara itu, sebagian lain berpendapat uang kertas rupiah saat ini mirip dengan uang mainan sehingga mudah terjadi penipuan. “Uang palsu kadang sangat mirip dengan uang rupiah asli,” ucap Syifa.

Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan dalam masalah mengenai rupiah, memiliki program bernama Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta rupiah menggambarkan pemahaman masyarakat mengenai rupiah, merawat rupiah sehingga terhindar dari kerusakan serta terhindar dari modus penipuan uang. Program cinta rupiah ini masih belum diketahui banyak masyarakat. Padahal, program cinta rupiah ini sangat penting. Keberhasilan program ini dapat mengurangi potensi masyarakat tertipu dengan uang palsu.

Sebagai warga Indonesia, sudah seharusnya menjadi masyarakat yang cinta, bangga, serta paham terhadap rupiah. Setelah dijelaskan mengenai cinta rupiah pada beberapa masyarakat, masyarakat merasa sangat perlu adanya rasa cinta terhadap rupiah, dan mereka menginginkan pengetahuan mengenai karakteristik dari uang rupiah ini. Dengan mengetahui karakteristik uang rupiah ini, masyarakat dapat membedakan dengan mudah keaslian suatu rupiah. Program cinta rupiah sendiri sudah dilaksanakan di beberapa daerah oleh Bank Indonesia dan tentunya  perlu adanya perluasan sosialisasi lebih lanjut.

Sosialisasi

Sosialisasi mengenai cinta rupiah, terutama mengenai karakteristik uang rupiah menjadi penting, terlebih ketika adanya peredaran uang rupiah baru di Indonesia. Sosialisasi ini dapat dilakukan secara menyeluruh dengan mengirim perwakilan yang dapat melakukan sosialisasi misalnya di setiap rukun tetangga atau rukun warga.

“Sangat penting untuk dilakukan sosialisasi, terlebih untuk penyesuaian dengan uang baru terutama untuk pedagang karena membutuhkan penyesuaian di segala aspek. Selain itu, ukuran uang baru yang berbeda-beda cukup membuat bingung beberapa kalangan karena masih belum tahu betul mengenai uang baru,” ucap Fikria.

Pendapat lainnya, sosialisasi untuk membedakan uang palsu dan uang asli, bisa melalui iklan televisi yang menggunakan lagu ataupun animasi yang menarik mata sehingga mendapat perhatian lebih dari penonton. Selain itu, dengan adanya tayangan di televisi akan lebih mencakup banyak kalangan, dari anak-anak hingga lansia.  Untuk kaum milenial bisa jadi akan lebih efektif jika diadakan sosialisasi secara daring terutama melalui platform sosial media, seperti Tiktok dan Instagram. Tiktok dan Instagram dinilai akan lebih efektif jika berisikan konten sosialisasi yang dapat dikemas menggunakan yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.

Masih ada peristiwa masyarakat tertipu uang palsu memperlihat masih kurangnya pengetahuan akan ciri-ciri uang rupiah. Maka, perlusosialisasi lebih lanjut mengenai cinta rupiah, terutama mengenai uang rupiah baru. Sosialisasi cinta rupiah ini bertujuan untuk meminimalisir penipuan uang palsu di Indonesia, serta menumbuhkan rasa bangga untuk bertransaksi menggunakan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat