visitaaponce.com

Manusia Purba Sengaja Membuat Batu Misterius Berbentuk Bola, untuk Apa

Manusia Purba Sengaja Membuat Batu Misterius Berbentuk 'Bola', untuk Apa?
Tiga spheroids (batu berbentuk bola) yang ditemukan di situ Ubeidiya Israel(AFP/Hebrew University of Jerusalem)

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Royal Society Open Science, Rabu (6/9) mengungkapkan nenek moyang awal manusia sengaja membuat batu menjadi bola sekitar 1,4 juta tahun yang lalu. Namun,  fungsi benda tersebut hingga kini masih menjadi misteri.

Para arkeolog telah lama memperdebatkan bagaimana tepatnya “bola” seukuran bola tenis itu diciptakan. Apakah hominin-hominin awal dengan sengaja menghancurkan batu-batu tersebut dengan tujuan membuat bola yang sempurna, atau apakah mereka hanyalah produk sampingan yang tidak disengaja karena berulang kali menghancurkan batu seperti palu kuno?

Penelitian baru yang dipimpin oleh Universitas Ibrani Yerusalem menunjukkan bahwa nenek moyang kita mengetahui apa yang mereka lakukan.

Tim ilmuwan memeriksa 150 bola batu kapur yang berasal dari 1,4 juta tahun lalu yang ditemukan di situs arkeologi 'Ubeidiya, di utara Israel.

Dengan menggunakan analisis tiga dimensi (3D) untuk merekonstruksi geometri batu, para peneliti menentukan bahwa kebulatan batu tersebut kemungkinan dihasilkan secara sengaja.

“Para hominin awal – yang garis keturunan manusianya masih belum diketahui – telah berusaha mencapai cita-cita Platonis tentang sebuah bola,” kata mereka.

Saat benda itu sedang dibuat, batu-batu tersebut tidak menjadi lebih halus, namun menjadi lebih bulat, kata studi tersebut.

“Hal ini penting karena meskipun alam dapat membuat kerikil menjadi lebih halus, seperti yang ada di sungai, kerikil tersebut hampir tidak pernah mendekati bentuk yang benar-benar bulat.”

Julia Cabanas, seorang arkeolog di Museum Sejarah Alam Prancis yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada AFP bahwa ini berarti para hominin memiliki “pradugal” tentang apa yang mereka lakukan.

“Hal ini menunjukkan bahwa kerabat kita di zaman dahulu memiliki kapasitas kognitif untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaan tersebut.”

Cabanas mengatakan teknik yang sama dapat digunakan pada spheroid lainnya. Misalnya, penelitian ini dapat menjelaskan tentang spheroid tertua yang diketahui, yang berumur dua juta tahun dan ditemukan di Ngarai Olduvai di Tanzania modern.

Namun, alasan mengapa nenek moyang kita membuat ‘bola-bola’ itu masih menjadi misteri. Teori yang mungkin muncul adalah bahwa hominin sedang mencoba membuat alat yang dapat mengambil sumsum dari tulang, atau menggiling tanaman.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa spheroid mungkin digunakan sebagai proyektil, atau mungkin memiliki tujuan simbolis atau artistik. “Semua hipotesis mungkin, atau kita mungkin tidak akan pernah tahu jawabannya.” kata Cabanes. (AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat