visitaaponce.com

Jack Ma Pekerja Bahagia, Pemegang Saham pun Bahagia

Jack Ma: Pekerja Bahagia, Pemegang Saham pun Bahagia
Jack Ma: Pekerja Bahagia, Pemegang Saham pun Bahagia(INASGOC/Wahyudin)

CO-FOUNDER and Executive Chairman Alibaba Group, Jack Ma, berbagi tips mengembangkan perusahaan hingga memiliki kapitalisasi besar. Ternyata kuncinya tak jauh beda dengan pernikahan, yakni bahagia dan saling percaya.

"Jika pekerja sangat bahagia pemegang saham juga akan bahagia. Tim kita harus baik!" seru Jack Ma yang menjadi pembicara dalam salah satu rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF -Worldbank 2018 di Nusa Dua, Jumat (12/10).

Bermodalkan dua hal ini, Jack Ma berhasil mendirikan dan mengembangkan perusahaan yang kini memiliki kapitalisasi US$500 miliar atau setara Rp7,6 triliun. 

Sejak melantai di bursa saham New York, (New York Stock Exchange) Alibaba Group Lyd telah mengembangkan kapitalisasinya dari US$167 miliar menjadi US$500 miliar. Nilai per lembar sahamnya pun berlipat sejak penawaran perdana US$60 per lembar saham hingga saat ini US$147 per lembar saham.

Padahal, bisnis fintech ini dimulai 1999 ketika internet belum marak seperti saat ini. Tentu saja saat itu banyak yang menaruh kecurigaan pada model hisnisnya yang sama sekali baru.

"Waktu saya memulai usaha ini, orang tidak tau internet. Waktu itu belum ada di kamus. Kami hanya janjikan kepada penguasa dan pengusaha bahwa kami tidak melakukan kegiatan kriminal," kisah Jack Ma.

Meyakinkan orang akan model bisnisnya yang futuristik itu bukan satu-satunya tantangan. Tantangan yang tak kalah sulitnya ialah meyakinkan orang untuk mau bergabung dengannya membangun bisnis.

Bagi Jack Ma menemukan orang-orang yang kompeten dan bisa bekerjasama untuk memajukan perusahaanmemerlukan kecerdasan emosional (EQ), bukan sekedar IQ.

"Saya tidak janjikan pada mereka, anda akan kaya dan sukses. Tapi saya bilang kalau kita kerja pasti ada hasil. Saya katakan pada mereka ini bukan Jack ma yang berikan anada kesempatan, tapi anda yang berikan kesempatan pada diri anda sendiri," ujarnya meyakinkan.

Dalam 13 tahun, usaha kecilnya berkembang hingga mampu mempekerjakan 20 ribu orang.

"Musim panas 2012, waktu itu pegawai saya ada 20 ribu dan anda bilang ada 30 orang yang percaya pada anda. Ya memang tidak ada istilah orang yang terbaik di dunia, tapi kami melatih mereka jadi yang terbaik," lanjut dia.

Uniknya lagi, Jack Ma biasanya tidak terlalu suka merekrut pekerja ahli. Baginya keahlian tersebut ada di masa lalu, sementara yang terpenting saat ini ialah kemauan untuk maju.

Lagi pula, lanjut Jack Ma, berangkat dari pengalamannya dengan Alibaba, di masa depan mesin-mesin akan mampu melakukan hal-hal yang lebih hebat dari manusia. Makanya, sebelum menutup sesi ia berpesan agar mengajarkan anak-anak keahlian yang tidak akan bisa digantikan oleh mesin

"Ke depan mesin akan melakukan lebih baik, jadi kami harus ajarkan anak-anak untuk melakukan pekerjaan yang tidak akan tergantikan oleh mesin," pungkasnya. (OL-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat