visitaaponce.com

BI Pengeluaran Domestik Produk Halal Capai US282 M di 2025

BI : Pengeluaran Domestik Produk Halal Capai US$282 M di 2025 
Penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah tahun lalu(Antara/M Risyal Hidayat)

BANK Indonesia (BI) memprediksi pengeluaran domestik di seluruh produk dan layanan halal akan terus meningkat hingga mencapai US$282 miliar atau Rp4 ribu triliun pada tiga tahun mendatang. Dengan mayoritas penduduk muslim , Indonesia berpotensi menjadi pemain utama industri halal dunia. 

Berdasarkan catatan dari The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), Indonesia memiliki 231,06 juta jiwa penduduk muslim. 

"Pengeluaran konsumsi domestik seluruh produk dan layanan halal mencapai US$180 miliar di 2020 dan diperkirakan tumbuh sebesar 14,96% hingga sebesar US$282 di 2025," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung di Business Forum Indonesia Halal Markets 2022 secara virtual, Senin (14/3). 

Dia menjelaskan, Indonesia berada dalam posisi yang baik secara global dalam pengembangan industri halal. Seperti masuk dalam tiga besar pusat distribusi industri halal bersama dengan Turki dan Arab Saudi. 

Indonesia juga dikatakan memiliki 13% pusat makanan halal dunia dan dianggap menjadi perdagangan internasional terbesar. 

"Kinerja ekspor Indonesia ke negara-negara OIC (Organisasi Kerjasama Islam) di 2021 bertambah 13,7%, dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama di 2020," ungkap Juda. 

Baca juga : Jasa Marga: 63% Kendaraan yang Terjaring Terbukti Langgar ODOL

Hal lain yang disoroti Juda ialah terkait penguatan sektor keuangan syariah dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM yang dianggap menjadi penggerak utama rantai nilai dan penguatan ekonomi digital dalam mempromosikan produk halal. 

Pihaknya pun mendorong para pelaku usaha agar dapat mengoptimalkan forum bisnis untuk membawa Indonesia sebagai pemain industri halal global yang berkualitas. 

"Forum ini diharapkan dapat memfasilitasi para pelaku usaha Indonesia dan global untuk menginisiasi kerja sama usahanya dalam proses pemulihan pembangunan ekonomi global," pungkas Juda. 

Sebelumnya diberitakan, data dari The State of Global Islamic Economic Report (SGIER) 2020/2021 menunjukkan, tingkat pertumbuhan belanja muslim di dunia tumbuh 3,2% dengan nilai US$ 2,02 miliar. 

Ranking Indonesia dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan syariah pun naik ke peringkat keempat dari sebelumnya di urutan lima. Sektor fesyen islami dan ekspor makanan halal pun berada di peringkat atas yakni ketiga dan keempat. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat